tag:blogger.com,1999:blog-87574106794246916372024-03-28T14:40:41.384+07:00Catatan Harian KeongMengikuti hati dan kaki ini melangkahKeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.comBlogger208125tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-83833591078840130342023-12-27T19:26:00.003+07:002023-12-27T19:26:32.057+07:00Rekomendasi Film Pendakian Gunung<div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz1ZR6G5AoCaIit4jUNDE394lC4gezCT7Ar4r0zVE5lMobTJ07WXB6bLsN7Rl5mShFgYErwLRZ0UbFY9iO0T5ROoF-DKnoA5UZdVqgZSGbil3O_KnlAWcAEN-mHM07ZvkDqmQ7WJ74Zb1jLakDoXPh6fMDY8RkNMxTgZQTGpnoRBHjisNrxI5sFLMjCGg/s623/film.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="442" data-original-width="623" height="454" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz1ZR6G5AoCaIit4jUNDE394lC4gezCT7Ar4r0zVE5lMobTJ07WXB6bLsN7Rl5mShFgYErwLRZ0UbFY9iO0T5ROoF-DKnoA5UZdVqgZSGbil3O_KnlAWcAEN-mHM07ZvkDqmQ7WJ74Zb1jLakDoXPh6fMDY8RkNMxTgZQTGpnoRBHjisNrxI5sFLMjCGg/w640-h454/film.jpg" width="640" /></a></div><br /> </div><div style="text-align: justify;">Bicara soal petualangan alam bebas tidak lengkap jika sobat belum nonton film yang akan saya bagikan ini. Sobat pendaki yang menyukai kegiatan alam bebas coba nonton film rekomendasi saya film tentang pendakian gunung. berikut filmyang saya putar ulang-ulang tapi saya tidak pernah bosan. Nah, Sobat berikut adalah film rekomendasi dari saya tentang penggiat alam bebas.<span><a name='more'></a></span><br /></div> <br /></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>North Face</b></li></ul>Film yang berkisah pendakian gunung yang di sutradarai Martin Campbell. Film petualangan ini tayang perdana di Amerika pada 8 Desember 2000.<br /><br />Film ini bercerita dua orang pendaki Max Mehringer dan Karl Sedlmayer yang begitu ambisius. Saat situasi Eropa masih dikuasai NAZI. Dengan teknik dan peralatan yang terbatas, mereka bertekad menaklukan Gunung Eiger melalui sisi utara (NORTH FACE), jalur yang dianggap mematikan dan ekstrim. <br /><br />Nama THE NORTH FACE sudah tidak asing buat para pendaki yaitu brand oudoor gear sultan dan juga dari brand lokal yang mendunia EIGER.<br /><br />Yang paling tragis dalam film ini, disaat orang-orang berpesta di basecamp pendakian merayakan keberanian mereka untuk menaklukan Gunung Eiger, justru kedua pendaki tersebut tewas. Film pendakian diambil dari kisah nyata yang mampu menarik perhatian kalangan pendaki dan pecinta olahraga ekstrim.<br /><br />Bahkan sampai beredar kalimat yang begitu melegenda di kalangan pendaki benua biru: The first men to summit will be celebrated as Olympic heroes”, and so the battles cry echoes through Europe: Attack the Eiger North Face!!<br /><br /><ul><li><b>Vertical Limit</b></li></ul>Film bercerita mengenai seorang ayah bernama Royce Garret (Stuart Wilson) yang terkenal karena berhasil mendaki mancapai puncak gunung-gunung tertinggi. Kesukaannya mendaki gunung dan panjat tebing menurun ke dua anaknya, Peter (Chris O’Donnell) dan Annie (Robin Tunney).<br /><br />Saat memanjat tebing bersama, suatu insiden membuat Royce Garrett meminta kedua anaknya menyelamatkan diri dengan memotong tali untuk membiarkan sang ayah jatuh dari tebing dan meninggal dunia.<br /><br />Kisah tragis tersebut menyisakan trauma bagi kakak beradik itu. Setelah itu Peter berhenti mendaki dan menjadi fotografer satwa liar, sementara adiknya Annie tetap menjadi pendaki gunung, dan semakin terkenal.<br /><br /><ul><li><b>Seven Years In Tibet</b></li></ul>Diambil berdasarkan kisah nyata seorang pendaki Jerman bernama Heinrich Herrer selama tujuh tahun yang hidup di Tibet. Film ini bercerita tentang perjalanan hidup Heinrich Harrer (Brad Pitt), seorang pendaki gunung dan ahli geografi asal Austria yang bertekad untuk menaklukan puncak Nangan Parbat. Salah satu puncak tertinggi di pegunungan Himalaya dan terkenal dengan jalur yang ekstrim.<br /><br />Saat Di Tibet, ia mendapat berbagai pengalaman spiritual bersama Dalai Lama. Ia mendapat suatu wejangan yang penting buatnya:<br /><br />"Manusia tak diukur dari apa yang telah ia capai dan dapatkan, tapi tentang bagaimana ia menaklukan dirinya sendiri"<br /><br /><ul><li><b>Into Thin Air, Death on Everest</b></li></ul>Bercerita tentang bencana Everest 1996, diadaptasi dari buku Jhon Krakauer, seorang penulis majalah Outside kala mendaki Everest dalam rangka liputan.<br /><br />Tim ekspedisi ini dipimpin oleh seorang bernama Rob Hall. Mereka bersama beberapa orang lain yang tergabung dalam 1 tim bersama para sherpa (porter gunung), melakukan aklimatisasi bersiap melakukan pendakian untuk menuju puncak tertinggi di bumi yaitu Everest<br /><br /><ul><li><b>Into the Wild</b></li></ul>Film legendaris ini bercerita tentang kisah nyata perjalanan Christopher McCandless. Film Into the Wild dirilis di Amerika Serikat pada 19 Oktober 2007. Filmnya digarap oleh sutradara Sean Penn dan diproduseri oleh Sean Penn, Bill Pohlad dan Art Linson. Sementara, naskah film ditulis oleh Sean Penn. Dengan berdasarkan buku berjudul sama, Into the Wild, karya Jon Krakauer.<br /><br />Jadi, film adaptasi buku ini, mengisahkan tentang mahasiswa unggulan sekaligus atlet, Christopher McCandless. Setelah lulus dari Universitas Emory, dia mendonasikan seluruh tabungannya sejumlah $24.000. Kemudian, dia melakukan perjalanan ke Alaska dengan cara hitchhike, atau menumpang kendaraan orang lain tanpa membayar.<br /><br />Film yang dibintangi oleh Emile Hirsch, Vince Vaughn dan Catherine Keener ini sarat akan nilai hidup. Sebab, di sepanjang perjalanannya, Christopher berjumpa dengan banyak orang. Di mana, setiap orang memiliki kepribadian dan kisah hidup masing-masing. Yang mana, hal tersebut turut mengubah sudut pandang Christopher tentang kehidupan.<br /><br />Satu lagi yang membuat film ini menarik adalah kepribadian Christopher. Bukan sekadar tentang nekat bepergian tanpa uang. Atau, mewujudkan ambisi besar untuk menaklukkan alam sendirian. Tapi, juga tentang memahami alur kehidupan, serta pencarian jati diri. Bagaimana seseorang memahami diri sendiri melalui perjumpaannya dengan banyak orang.<br /><br />Film Into the Wild yang ikonik ini memenangkan sejumlah penghargaan. Juga dinominasikan untuk Academy Awards atau Piala Oscar tahun 2008. Yaitu, kategori Best Performance by an Actor in Supporting Role untuk Hal Holbrook. Juga kategori Best Achievement in Film Editing untuk Jay Cassidy.<br /><br /><ul><li><b>Touching the Void</b></li></ul>Touching the Void adalah film drama dokumenter yang disutradarai oleh Kevin Macdonald. Sementar, film ini dibintangi oleh Brendan Mackey, Nicholas Aaron dan Ollie Ryall. Film Touching the Void dirilis pada 12 Desember 2003. Seperti halnya film dokumenter tentang mendaki gunung. Film ini juga menceritakan kisah nyata pendakian yang mendebarkan.<br /><br />Ceritanya, pada tahun 1985, ada dua orang pendaki muda, yaitu Joe Simpson (Brendan Mackey) dan Simon Yates (Nicholas Aaron). Mereka akan mendaki puncak Siula Grande di Peruvian Andes. Dan, keduanya akan menjadi pendaki pertama yang sampai ke puncak, jika mereka berhasil.<br /><br />Yap, mereka pun berhasil sampai di puncaknya. Namun, saat mereka mulai kembali turun, medannya begitu berbahaya. Berupa tebing batuan curam yang tertutup salju. Sampai tiba-tiba, Simpson jatuh hingga mengalami patah kaki. Akhirnya, Yates harus menurunkan dia dengan menggunakan tali, di sepanjang perjalanan pulang.<br /><br />Pada saat itulah, badai tahu-tahu menerpa dan membahayakan nyawa mereka berdua. Ini membuat Yates harus membuat keputusan. Apakah dia harus mengambil risiko memotong tali yang mengikat Simpson. Dan, mempertaruhkan nyawa Simpson begitu saja—atau tidak. Film drama dokumenter ini mengisahkan cerita survival yang sesungguhny<br /><br /><ul><li><b>Free Solo</b></li></ul>Free Solo merupakan film dokumenter Disney Hotstar tentang Alex Honnold saat memanjat tebing gunung di Taman Nasional Yosemite, California.<br /><br />Disutradarai Jimmy Chin, film ini menampilkan serangkaian persiapan sampai perjalanan Alex menuju puncak gunung yang ekstrem.<br /><br />Memanjat bebatuan gunung El Capitan termasuk misi terbesar Alex yang ingin ia lakukan. Selain membuat haru, penontonnya siap-siap dibuat berdebar.<br /><br /><ul><li><b>The Himalayas</b></li></ul>The Himalayas produksi Korea Selatan termasuk rekomendasi film tentang pendakian gunung yang wajib Anda tonton karena menyelipkan kisah persahabatan yang mengharukan.<br /><br />Film garapan Lee Suk Hoon ini diadaptasi berdasarkan kisah nyata Um Hong Gil saat mendaki Gunung Kangchenjunga dan menyelamatkan nyawa dua pendaki di gunung tersebut.<br /><br />Tak sampai di situ, Hong Gil pun diceritakan mengalami cedera ketika mendaki dan membuat salah seorang teman yang menggantikannya harus bertaruh nyawa.<br /><br /><ul><li><b>The Wildest Dream Conquest of Everest</b></li></ul>Sebuah film Dokumenter karya National Geographic yang menampilkan perjalan Conrad Anker mencoba apa yang dilakukan oleh George Mallory dan Irvine yang hilang saat mendaki Puncak tertinggi dunia Everest puluhan tahun lalu.<br /><br />Conrad Anker mencoba melakukan pendakian yang sama dengan Mallory, bahkan alat pendakiannya pun disamakan<br /><br /><ul><li><b>Everest</b></li></ul>Film pendakian berdurasi 150 menit yang di Sutradarai Kormakur tidak mengangkat cerita hanya berdasarkan sudut pandang buku Into Thin Air: A Personal Account of the Mt. Everest Disaster, karya Jhon Krakauer, yang juga merupakan pendaki yang selamat dari tragedi Everest 1996.<br /><br />Dengan perjalanan pendakian, Kormakur menyajikan cerita berbagai konflik saat tragedi Everest 1996 secara jelas dan gamblang.<br /><br /><ul><li><b>A Lonely Place to Die</b></li></ul>Film ini bercerita tentang 5 orang pendaki, mereka mendaki gunung di Skotlandi. Dalam perjalanan pendakian menemukan seorang gadis muda asal Serbia dikubur hidup-hidup dalam sebuah ruang kecil. Mereka harus berhadapan dengan sekelompok orang jahat, untuk menyelamatkan si gadis malang ini.<br /><br />Film pendakian yang disutradarai oleh Julian Gilbey dan skenarionya ditulis oleh Julian dan Will Gilbey ini, mendapat respon yang bagus dalam beberapa festival film.<br /><br /><ul><li><b>Messner Vilsmaier Nanga Parbat</b></li></ul>Film pendakian ekspedisi dengan aktor Reinhold dan adiknya Günther Messner yang melakukan perjalanan ekspedisi di Gunung Nanga Parbat Pakistan. Gunung yang terkenal dengan jalur ekstrimnya.<br /><br />Sebuah pendakian yang harus berujung tragis, Gunther Messner, si adik tewas dalam ekspedisi ini<br /><br /><ul><li><b>Cliffhanger</b></li></ul>Gabe Walker seorang anggota Rocky Mountain Rescue Team (tim penyelamat pendakian), membujuk kekasihnya seorang pilot helikopter untuk meninggalkan gunung tersebut bersamanya. Namun kekasihnya tersebut justru memintanya bergabung kembali untuk menolong sekelompok pendaki yang terdampar.<br /><br />Keputusan teresebut tidak tepat, ternyata kelompok pendaki tersebut adalah para perampok pesawat terbang yang jatuh, yang dipimpin oleh Qualen. Gabe harus menghentikan aksi kejahatan mereka walaupun senjatanya hanyalah keberanian dan pengetahuannya tentang gunung yang berbahaya tersebut.<br /><ul><li><b>127 Hours</b></li></ul><br />Dalam perjalanan, ia berteman dengan Kristi (Kate Mara) dan Megan (Amber Tamblyn), dan menunjukkan mereka sebuah danau bawah tanah. Setelah berenang Aron Ralston terpisah.<br /><br />Ketika Aron turun tergelincir dan terjebak tangannya tersangkut batu besar di Blue John Canyon, tanpa daya upaya Selama 5 hari dan hanya satu botol air mineral yang tersisa, saat air habis ia terpakasa minum air seninya sendiri hingga dia memutuskan untuk memotong tangan kanannya.<br /><br />Selama 127 jam, di dalam kepasrahan dan keputus-asaan untuk bertahan hidup, Aron teringat kembali semua kenangan-kenangan indah masa lalunya bersama mantan kekasih selama hidupnya<br /><br /><ul><li><b>Film 5 cm</b></li></ul>Film drama Indonesia 5 CM yang dirilis pada 12 Desember 2012. Film ini disutradarai Rizal Mantovani menggunkan latar gunung Semeru. Film yang dibintangi aktor Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Saykoji, Raline Shah, dan Pevita Pearce. Film ini sangat sangat sukses menghipnotis para penontonya dengan keindahan alam Gunung Semeru, dan berkat film ini banyak gunung ramai di kunjungi.<br /><br />Film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama yaitu 5 cm. Dalam kisah ini, bukan hanya petualangan yang menantang adrenalin menggapai puncak Mahameru.<br /><br />Tetapi petualangan ini juga perjalanan hati, hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini. Semenjak film ini sukses, pendakian gunung Indonesia semakin ramai di jajaki</div> KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-79686980978732970292023-11-16T00:00:00.025+07:002023-12-13T02:36:38.653+07:00Tips Mendaki Saat Musim Kemarau<div><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglhd-2lQ-Cmwqk-GMSM8cr96qFjykw0puyvVpArzC7MoBeJgGBlGU-s0SzQK55qsSLq8dqSNch0Y9ucQkBE_DVwjyuFgpyRIIutFhjo_KaqBnWP1fgmGQGMZPrb0HPkBqOc0cuK_wwGK5ElAl6585f0tOsiEKqHIaRj1uv8ki1MC78IJ4mJK57M5NXn1A/s1280/Muhammad%20chamdun.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglhd-2lQ-Cmwqk-GMSM8cr96qFjykw0puyvVpArzC7MoBeJgGBlGU-s0SzQK55qsSLq8dqSNch0Y9ucQkBE_DVwjyuFgpyRIIutFhjo_KaqBnWP1fgmGQGMZPrb0HPkBqOc0cuK_wwGK5ElAl6585f0tOsiEKqHIaRj1uv8ki1MC78IJ4mJK57M5NXn1A/w320-h400/Muhammad%20chamdun.jpg" width="320" /></a></div> </div><div style="text-align: justify;">Hai Sobat Musim kemarau adalah cuaca yang tepat untuk mendaki gunung. Potensi hujan yang menurun membuat aktivitas mendaki jadi lebih mudah. Cuaca yang cerah juga membuat pemandangan di sekitar trek pendakian lebih indah, apalagi kalau kamu mengincar momen matahari terbit. <br /></div><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentunya kondisi inilah yang dinanti para pendaki. Namun, musim kemarau juga tak sepenuhnya aman dan nyaman sebab pada musim ini juga rawan terhadap kebakaran hutan. Sebut saja Gunung Merbabu, Sumbing, Lawu, Ciremai, Papandayan, dan Guntur yang pernah menjadi korban dari keganasan si jago merah. <br /><br />Selain kebakaran hutan, masih ada lagi ancaman yang harus diwaspadai para pendaki gunung. Nah, untuk itu, sebaiknya tips mendaki gunung saat musim kemarau berikut ini agar aktivitas pendakian sobat terasa lebih menyenangkan. Yuk, disimak!<span><a name='more'></a></span><br /><br /><ul><li><b>Pilih Gunung yang Tidak Terlalu Rawan Kebakaran</b></li></ul>Meski semua gunung berpotensi mengalami kebakaran saat musim kemarau panjang, tak ada salahnya untuk menentukan destinasi pendakian yang tidak terlalu rawan kebakaran hutan. Sobat bisa memulainya dengan mencari track record gunung tersebut selama beberapa tahun belakangan. <br /><br />Mencari track record-nya saja tidak cukup karena Sobat juga harus mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi terkini dari destinasi pendakian yang ingin kamu tuju. Sobat bisa bertanya kepada pihak terkait apabila gunung tersebut dikelola secara resmi. <br /><br />Demi keselamatan, jangan pernah memaksakan ego. Sebaiknya, pilih destinasi pendakian yang sekiranya lebih aman dan tidak terlalu rawan kebakaran.<br /><br /><ul><li><b>Simpan Nomor Darurat yang Bisa Dihubungi</b></li></ul>Tips selanjutnya adalah mencari nomor darurat yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu sobat dihadapkan dengan kebakaran hutan di tengah pendakian. Jika gunung yang ingin sobat daki dikelola secara resmi, sobat bisa meminta nomor pihak pengelola. <br /><br />Selain itu, sobat juga wajib mengantongi nomor polisi terdekat. Simpan semua nomor penting tersebut di daftar teratas dalam ponselmu sehingga sobat bisa lebih mudah menghubunginya dengan cepat.<br /><br /><ul><li><b>Kenakan Pakaian Tebal Dikarenakan Udara Jadi Lebih Dingin</b></li></ul>Tahukah sobat kalau cuaca di puncak gunung akan terasa lebih dingin saat musim kemarau. Bahkan saking dinginnya, udara pegunungan di malam atau dini hari bisa menusuk kulit. Oleh sebab itu, siapkan perlengkapan sebaik mungkin demi menghindari hipotermia. <br /><br />Meski cuaca cerah, sobat tetap harus mengenakan pakaian yang tebal. Pilih jaket gunung tipe windbreaker yang bisa menjaga tubuh sobat tetap hangat. Jangan lupa, bawa perlengkapan lengkap, mulai dari baju ganti, tenda, hingga sleeping bag.<br /><br /><ul><li><b>Jangan Membuat Api Unggun</b></li></ul>Dinginnya udara pegunungan memang bisa diatasi dengan membuat api unggun. Namun, demi keamanan, jangan coba-coba untuk membuat api unggun atau melakukan aktivitas yang dapat menyulut kebakaran. Bagaimana pun, para sobat harus tetap meminimalkan risiko kebakaran. <br /><br />Bara api yang tertiup angin bisa menempel pada ilalang kering yang akhirnya menimbulkan kebakaran. Tentunya sobat tak ingin hal ini terjadi, kan?<br /><br /><ul><li><b>Siapkan Peralatan Navigasi</b></li></ul>Saat ini, para pendaki mungkin sangat jarang membawa kompas atau pun peta topografi karena eranya yang sudah berubah. Aplikasi maps di smartphone lebih banyak digunakan karena memang penggunaannya yang lebih praktis. Namun, demi keamanan, alangkah baiknya untuk membawa peta toppgrafi dan kompas guna mencari jalur alternatif untuk evakuasi. <br /><br />Membawanya saja tidak cukup kalau sobat tak mengerti cara menggunakannya. Oleh karena itu, pahami dan kuasai dulu tata cara penggunaannya. Jangan lupa, untuk bekali diri dengan ilmu medan peta kompas yang akan membantu sobat dalam mencari jalur alternatif.<br /><br /><ul><li><b>Bawa Perbekalan yang Cukup</b></li></ul>Beberapa gunung memang memiliki sumber mata air yang bisa dimanfaatkan para pendaki. Namun, untuk kasus satu ini sebaiknya jangan dulu bergantung pada sumber air tersebut sebab sumber mata air itu akan mengering saat musim kemarau. <br /><br />Jika sudah mengering, para pendaki tidak bisa minum atau mengisi bekal air minumnya. Oleh karena itu, cukupi perbekalan sebelum mendaki. Perbanyak bekal air putih untuk menghindari dehidrasi selama pendakian. Atau, kamu juga bisa mencari informasi tentang sumber air terdekat dari basecamp pendakian kepada pihak pengelola. <br /><ul><li><b>Bawa Masker</b></li></ul><br />Tak bisa dipungkiri kalau kondisi pegunungan akan menjadi lebih berdebu saat musim kemarau. Tentunya hal ini tak baik untuk kesehatan paru-paru para pendaki. Maka dari itu, setiap pendaki disarankan untuk membawa masker guna melindungi pernapasan dari debu. <br /><br />Masker saja tidak cukup, sobat juga dianjurkan untuk membawa kacamata demi melindungi mata dari paparan debu. Kalau perlu, bawalah air pencuci mata bila tiba-tiba partikel debu masuk ke dalam mata.<br /><br /><ul><li><b>Pilih Ransel yang Tepat</b></li></ul>Tas ransel untuk naik gunung, atau carrier, merupakan perlengkapan utama yang harus dimiliki jika sobat ingin mendaki gunung. Ingatlah untuk selalu menggunakan ransel carrier yang sesuai dengan postur tubuh. <br /><br />Bila tubuhmu tergolong kecil, hindari menggunakan carrier dengan ukuran yang terlalu besar. Usahakan memilih tas ransel yang memiliki sirkulasi udara optimal pada bagian punggung. Agar sobat bisa mendaki gunung dengan nyaman.<br /><ul><li><b>Pilih Jaket yang Tepat</b></li></ul><br />Saat mendaki gunung di musim kemarau atau panas, sobat harus mengenakan jaket yang tepat. Kenapa? Karena saat musim panas atau kemarau, biasanya suhu di gunung akan menjadi lebih dingin. Ini berbanding terbalik dengan anggapan, bahwa saat musim panas/kemarau suhu menjadi lebih panas. <br /><br />Untuk itu sobat butuh jaket jenis warm up atau dikenal juga dengan jaket polar. Jaket jenis ini akan mempertahankan panas tubuh, agar tidak banyak keluar. Karena jaket adalah salah satu perlengkapan mendaki yang penting, maka sobat harus menyesuaikan jaket yang digunakan dengan cuaca saat pendakian.<br /><ul><li><b>Bawa Peralatan P3K</b></li></ul><br />Ini merupakan perlengkapan “wajib bawa” bagi para pendaki gunung. Entah sobat mendaki gunung saat musim panas/kemarau, atau saat musim penghujan. Peralatan medis, atau peralatan p3k tetap harus dibawa. Beberapa di antaranya seperti plester, perban, obat anti mabuk, obat sakit kepala, obat maag, dan obat-obatan lainnya (termasuk obat-obat khusus bagi sobat yang menderita penyakit tertentu). Jangan lupa sediakan masker dan tabung oksigen dalam jumlah yang cukup.<br /><ul><li><b>Bawa Peralatan Masak yang Dibutuhkan Saja</b></li></ul><br />Sebaiknya sobat membawa makanan secukupnya dan juga peralatan memasak yang dibutuhkan saja. Kenapa? Karena terlalu banyak membawa peralatan memasak dan makanan akan membuat beban yang sobat bawa di ransel semakin banyak. Disarankan sobat membawa kompor gas portable yang praktis dan ringkas. Kompor gas portable relatif lebih aman, jika dibandingkan memasak menggunakan api unggun.</div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-72238326491239247502023-11-08T15:44:00.003+07:002023-11-08T15:44:20.637+07:00Hindari Naik Gunung Jika Punya Riwayat Penyakit Ini<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_LeHjHvurqCcOr4zQZotjLVafdrot-I1AoEKx5cHT4fYjy1htLKueUxZFa32tqv-XCDq60RF8zHhTB3A8YgQjBafed7lsklPXQrW2vqNGwGUZCOPa4VDTchuBSgF3UpgtdJ6fNxkKcmc0b0hKbmYSYprPmkRBiIuzk7dgyHXRsvVU6Fdqu460lkljHAc/s320/karikatur.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="230" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_LeHjHvurqCcOr4zQZotjLVafdrot-I1AoEKx5cHT4fYjy1htLKueUxZFa32tqv-XCDq60RF8zHhTB3A8YgQjBafed7lsklPXQrW2vqNGwGUZCOPa4VDTchuBSgF3UpgtdJ6fNxkKcmc0b0hKbmYSYprPmkRBiIuzk7dgyHXRsvVU6Fdqu460lkljHAc/w288-h400/karikatur.jpg" width="288" /></a></div><br /> </div><div style="text-align: justify;">Hai Sobat keong sudah lama rasanya saya tidak update di blog ini, kali ini saya akan berbagi info beberapa riwayat penyakit yang harus sobat hindari untuk melakukan pendaikan gunung. Mendaki gunung adalah aktivitas fisik yang tak hanya menyehatkan, tetapi juga menyenangkan. Namun, jika sobat yang punya riwayat penyakit ini dilarang untuk melakukannya. Yuk simak riwayat penyakit apa saja yang dilarang buat melakukan pendakian gunung.<span><a name='more'></a></span><br /></div><div style="text-align: justify;"><br />Meski menyenangkan, mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan fisik yang cukup berat. Bila ingin melakukan pendakian gunung, diperlukan persiapan fisik yang matang agar dapat menjalani pendakian dengan aman.<br /><br />Pada beberapa kejadian, kegiatan mendaki gunung bisa berakibat fatal, bahkan sampai menyebabkan kematian. Hal ini sebenarnya bergantung pada kondisi masing-masing individu. Tidak semua orang cocok melakukan kegiatan ini karena sangat berisiko. Orang-orang dengan riwayat penyakit tertentu sebaiknya tidak melakukan pendakian gunung.<br /><br /><b><blockquote>Darah Tinggi</blockquote></b><br />Bagi sobat yang memiliki darah tinggi, sebaiknya tidak melakukan pendakian gunung. Pasalnya, mendaki gunung termasuk aktivitas fisik yang berat dan dapat meningkatkan tekanan darah.<br /><br />Bila Anda memiliki riwayat hipertensi, naik gunung dapat membuat tekanan darah meningkat drastis sehingga berpotensi menyebabkan berbagai masalah, seperti serangan jantung dan stroke.<br /><br /><b><blockquote>Gangguan Jantung</blockquote></b><br />Pantangan naik gunung lainnya adalah bila sobat memiliki riwayat penyakit jantung. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, naik gunung termasuk aktivitas fisik yang berat. Selain meningkatkan tekanan darah, aktivitas fisik yang berat juga dapat meningkatkan detak jantung sehingga meningkatkan beban jantung.<br /><br /><b><blockquote>Gangguan Paru-paru</blockquote></b><br />Gangguan paru-paru termasuk penyakit yang tidak boleh naik gunung. Hal ini berlaku bagi orang dengan riwayat penyakit pernapasan, misalnya asma. Pasalnya, semakin tinggi datarannya, oksigen juga akan semakin menipis.<br /><br />Kondisi tersebut dapat menyebabkan sesak yang kemudian bisa berujung pada pingsan. Keadaan tersebut bisa berakibat fatal, apalagi pada orang dengan gangguan paru-paru.<br /><br />Kerja paru-paru dapat menurun ketika oksigen semakin menipis. Jantung pun ‘dipaksa’ bekerja lebih keras untuk mendistribusikan oksigen saat kondisi ini terjadi.<br /><br /><b><blockquote>Glaukoma</blockquote></b><br />Meski idak fatal, resiko kerusakan mata saat mendaki gunung juga perlu diwaspadai jika memiliki riwayat glaukoma atau meningkatnya tekanan bola mata meskipun tidak teralu parah. <br /><br />Ketika mendaki gunung, sobat dapat meningkatkan risiko mengejan, apalagi ketika melewati jalanan yang terjal. Mengejan dapat menyebabkan tekanan bola mata meningkat sehingga orang dengan riwayat glaukoma tidak dianjurkan untuk naik gunung.<br /><br /><b><blockquote>Diabetes</blockquote></b><br />Diabetes sebenarnya bukan penyakit yang sepenuhnya dilarang untuk naik gunung. Bila gula darah terkontrol, sobat boleh melakukan pendakian gunung. Namun, lain halnya bila gula darah sobat cenderung tinggi.<br /><br />Ketika gula darah tinggi, naik gunung menjadi pantangan naik gunung bagi diabetesi. Para penderita diabetes memiliki gangguan penyembuhan luka yang dapat berujung ke infeksi dan masalah lainnya. Sementara, aktivitas ini memiliki risiko terjadinya lecet atau cedera.<br /><br /><b><blockquote>Ginjal</blockquote></b><br />Gangguan ginjal adalah contoh lain dari penyakit yang tidak boleh naik gunung. Perlu Sobat ketahui, orang dengan gangguan ginjal tidak boleh mengonsumsi cairan sebanyak orang pada umumnya.<br /><br />Kondisi tersebut tentu saja berbanding terbalik dengan aktivitas fisik—seperti naik gunung—yang mengharuskan Sobat untuk mengonsumsi asupan cairan yang cukup banyak. Saat naik gunung, hal itu penting dilakukan untuk mencegah dehidrasi.<br /><br /><br /><b><blockquote>Epilepsi</blockquote></b><br />Epilepsi merupakan keadaan ketika terdapat gangguan pada listrik otak. Epilepsi merupakan penyakit yang sering terjadi saat mendaki gunung karena salah satu pemicunya adalah kelelahan. Bila Sobat memiliki riwayat epilepsi, tetapi menyukai olahraga, sebaiknya pilihlah olahraga lain selain mendaki gunung.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nah, demikian beberapa penyakit yang tidak boleh naik gunung. Bila sobat
memiliki salah satu penyakit yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda
menghindari aktivitas fisik ini. Namun, agar badan tetap fit, pilihlah
olahraga lain yang sesuai dengan kondisi tubuh sobat.<br /> </div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-43179900473290936092022-08-22T18:44:00.000+07:002022-08-22T18:44:05.771+07:00Ragam Jenis Kopi dan Sejarah Kopi di Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI0gNeLyztyLVDFMaCoMBMBYJW6M0ACxMxiIYSDRRZ8kTc8Vq7Jh8yK-dBTyMJibTO6xcqjYGYYkxTtkBTIb-X4-FIFvPjmHNSX-WLvH0ExrPDGayzB23Th_U2lD8Z4dsip_eVVv4zXLruHQh70__nuzNkpoO8spxDGY2_S9ESFJ4hNqt-fT7UD6zf/s736/kopi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="736" data-original-width="736" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI0gNeLyztyLVDFMaCoMBMBYJW6M0ACxMxiIYSDRRZ8kTc8Vq7Jh8yK-dBTyMJibTO6xcqjYGYYkxTtkBTIb-X4-FIFvPjmHNSX-WLvH0ExrPDGayzB23Th_U2lD8Z4dsip_eVVv4zXLruHQh70__nuzNkpoO8spxDGY2_S9ESFJ4hNqt-fT7UD6zf/w400-h400/kopi.jpg" width="400" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Indonesia yang kini dikenal sebagai negara kita tercinta, diberkahi oleh keragaman dan kekayaan alam, budaya, ras, suku, dan kebudayaannya masing-masing. Kekayaan dan keberagaman budaya, memiliki pengaruh yang kuat terhadap keragaman makanan maupun minuman di negara ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mulai dari makanan, minuman, bahkan hingga keberagaman flora dan fauna menghiasi negara Indonesia dengan kecantikannya. Hal ini juga memiliki keterkaitan dengan ragam jenis kopi dan sejarah di Indonesia. Tapi, tahukah kita kalau ada berapa ragam jenis kopi di Indonesia? Lalu, bagaimana sih sejarah ditemukannya kopi di Indonesia hingga berkembang seperti sekarang? Nah, pada dasarnya, kata kopi yang kita kenal sekarang adalah hasil adopsi dari kata koffie dari bahasa Belanda.<span><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Belanda ternyata memiliki peran yang penting terhadap perkembangan dunia kopi di Indonesia, lho. Sekarang, Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di dunia. Pada tulisan ini akan dijelaskan awal mulanya kopi hadir di Indonesia, serta ragam kopi tradisional yang menjadi ciri khas Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><blockquote>Awal Mula Kopi di Indonesia</blockquote></b></div><div style="text-align: justify;">Seperti sejarah pada umumnya, sejarah kopi di Indonesia juga dimulai karena pendudukan belanda pada tahun 1696. Belanda awalnya membawa kopi jenis arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa pada tahun itu. Budidaya kopi pertama dilakukan oleh kompeni di Kedawung, sebuah daerah agrikultur dekat Batavia. Naas, awal mula budidaya ini gagal lantaran cuaca ekstrim dan bencana alam. Tiga tahun kemudian, mereka kembali membawa batang kopi hasil stek dari Malabar. Dan di tahun 1706, biji kopi hasil tanaman di pulau Jawa ini meraih sukses besar dan menjadi populer. Popularitas penjualan inilah yang kemudian membuat Belanda menanam biji kopi di tiap-tiap pulau di Indonesia. Dari sinilah awal kemunculan berbagai ragam jenis kopi di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><blockquote>Mengganti Arabika Menjadi Robusta</blockquote></b></div><div style="text-align: justify;">Awal mula dunia kopi dan sejarah kopi di Indonesia terbilang cukup manis. Dalam jangka waktu kurang dari 10 tahun dari tahun, ekspor kopi hasil budidaya di setiap pulau di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda meraup keuntungan yang melimpah. Namun, keberlimpahan itu pada akhirnya menemukan titik mati. Pada tahun 1878, Hampir 200 tahun setelah pertama kali kemunculan budidaya kopi, penyakit karat daun atau Hemileia vastatrix (HV) menyerang dan merusak seluruh perkebunan di Indonesia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Menyiasati kerusakan ini, Belanda mencoba mengganti jenis kopi di Indonesia menjadi liberika. Namun tetap saja terberangus oleh penyakit karat daun. Akhirnya, pada tahun 1900 Belanda memperkenalkan jenis kopi robusta kepada petani di Jawa Timur. Jenis kopi ini tahan serangan penyakit karat daun, dan perkembangan budidaya mulai menjalar ke Sumatera. Ketahanan jenis kopi ini yang membuat Indonesia pernah menjadi pengekspor kopi terbesar di Dunia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><blockquote>Perkebunan Kopi</blockquote></b></div><div style="text-align: justify;">Setelah runtuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia pasca kemerdekaan Indonesia 1945, kemudian dilakukanlah nasionalisasi terhadap perkebunan kopi-kopi bekas penjajahan Belanda. Dari sini, budidaya dan kebangkitan perkebunan kopi melonjak. Berkat pekerjaan tanpa sistem tanam paksa, kini kita mengenal jenis kopi di Indonesia yang sangat beragam karena hasil budidaya perkebunan kopi yang baik. Tercatat di sekitar tahun 2000-an, Indonesia menjadi penghasil kopi terbesar di dunia, bersama dengan Brazil, Vietnam, dan Kolombia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b><blockquote>Ragam Jenis Kopi di Indonesia</blockquote></b></div><div style="text-align: justify;">Setelah mengetahui bagaimana persebaran, awal mula, dan sejarah kopi di Indonesia. Kini kita mengenal jenis kopi di Indonesia yang sangat banyak. Lalu apa saja jenis-jenisnya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><ul><li>Kopi Gayo, Aceh</li><li>Kopi Kintamani, Bali</li><li>Kopi Toraja, Sulawesi</li><li>Kopi Liberika Rangsa Meranti, Riau</li><li>Kopi Bajawa, Flores</li></ul></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelima jenis kopi Indonesia di atas adalah jenis kopi yang cukup sukses mendunia berkat kualitasnya yang tak perlu diragukan lagi. Penghargaan yang diraih atas kehebatan Indonesia dalam memproduksi kopi nyatanya pas karena banyak jenis kopi dari Indonesia yang menjadi favorit orang-orang di seluruh dunia. Sekarang, konsumsi kopi di Indonesia mudah diakses dan didapatkan di mana-mana. Adanya online shop memudahkan kita untuk mengakses kopi dari berbagai belahan daerah dengan ciri khas kopinya masing-masing.</div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-3001148194189840042021-01-22T12:00:00.003+07:002022-08-22T18:45:05.043+07:00 Asal Mula Gunung Semeru<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0YDv-iFFnUEbe8K5V-LqS9S_f5rXV7174oAuZgL4AbTblA_k5d2ckBvzd0NkBUoGqH6ksS5eg0_yvmLEXve7H2tNLqLynqvGm0fKICIEOKnvf1bUePoiTWOh0TFT_1AA4EtJYF0h4C6o/s705/gunung+semeru.jpg"><img border="0" height="488" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0YDv-iFFnUEbe8K5V-LqS9S_f5rXV7174oAuZgL4AbTblA_k5d2ckBvzd0NkBUoGqH6ksS5eg0_yvmLEXve7H2tNLqLynqvGm0fKICIEOKnvf1bUePoiTWOh0TFT_1AA4EtJYF0h4C6o/w640-h488/gunung+semeru.jpg" width="640" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Kali ini saya menulis tentang sejarah atau asal mula Gunung Semeru. Banyak wisatawan yang kurang mengetahui asal mu-asal tempat yang dikunjunginya, oleh sebab itu di sini saya memaparkan cerita rakyat menurut warga sekitar tentang asal mula Gunung Semeru. langsung aja yuk simak ulasanya!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Gunung Semeru atau kerap juga disebut Mahameru menjadi salah satu gunung yang paling dikeramatkan oleh masyarakat Jawa. Banyak cerita yang menyebutkan tentang asal-usul nama Mahameru ini tak lepas dari kepercayaan penganut Hindu pada masanya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Dalam sebuah kitab kuno berjudul Tantu Pagelaran yang ditulis pada abad ke-15, dijelaskan asal usul adanya Gunung Semeru di Pulau Jawa. Sejarah dan mitos Gunung Semeru mengatakan konon dulunya Pulau Jawa sempat terapung dan terombang-ambing tak tentu arah di tengah lautan. Menurut kepercayaan yang beredar, saat itulah Dewa Shiwa berusaha untuk “memaku” Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru ke Pulau Jawa.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Hyang Shiwa yang merupakan dewa tertinggi dalam ajaran Hindu konon memindahkan Gunung Mahameru Bharatawarsa India ke Pulau Jawa dengan bantuan Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma sebagai ular sangat panjang.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Gunung Meru ini ditancapkan di sisi barat barat Pulau Jawa. Namun karena berat sebelah, maka sebagian Gunung Meru ditancapkan di sisi timur Pulau Jawa. Gunung di sisi barat Jawa kini diberi nama Gunung Pananggungan, sedangkan yang di sisi timur Jawa bernama Semeru atau Mahameru.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Asal-usul nama Mahameru ini konon berasal dari bahasa sanskerta “Meru Agung”. Meru berarti pusat dari alam semesta, baik secara fisik maupun spiritual. Sedangkan Agung berarti sangat besar, atau bisa juga diartikan Maha. Dari sinilah kemudian puncak Gunung Semeru diberi nama Mahameru.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Sejarah dan mitos Gunung Semeru berkisah bahwa kehadiran Mahameru di timur Jawa melahirkan gunung-gunung lain yang lebih kecil. Beberapa di antaranya Gunung Lawu, Gunung Kelud, Gunung Wilis, Gunung Kawi, Gunung Arjuna dan Gunung Kemukus. Mungkin karena inilah Gunung Semeru dianggap menjadi gunung yang paling agung. Bahkan sejaran dan mitos Gunung Semeru juga menceritakan bahwa gunung ini adalah bapak dari Gunung Agung Bali.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Terlebih lagi menurut kepercayaan Hindu, pemindahan Gunung Meru India ke Pulau Jawa juga merupakan pemindahan kayangan para dewa dan nilai-nilai luhur dalam agama Hindu. Jauh sebelum Gunung Meru dipindahkan ke Jawa masyarakat Hindu percaya bahwa gunung ini merupakan temat bersemayamnya para dewa.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Maka tak heran jika Gununug Semeru-lah yang mendapatkan nama Mahameru untuk puncaknya. Karena salah satu kisah sejarah dan mitos Gunung Semeru yang masih dipercaya sampai saat ini adalah bahwa gunung ini merupakan gerbang terhubungnya bumi, tempat tinggal manusia, dan kayangan, tempat berkumpulnya para dewa.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Puncak Semeru meiliki legenda dan misteri yang menyelimutinya. Gunung ini mempunyai sebuah gapura ghaib yang hanya bisa di lihat oleh orang-orang yang mempunyai ilmu tinggi alam ghaib. Gapura itu di jaga sebuah arca yang saat ini di sebut dengan Arca Podo. Sesuai namanya Arcopodo sebenarnya berasal dari kata “Arca dan Pada“, yang dalam bahasa Jawa Sangsekerta, PADA artinya sama. ”Jadi, Arca-Pada adalah Arca yang sama”</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Arca itu di percaya sebagai salah satu sosok sebutan dari Pandawa lima yaitu sebutan lima bersaudara. Sebut saja arca Bima. Bima adalah seorang tokoh dari Pandawa yang paling kuat di antara saudaranya dalam kisah legenda Mahabharata yang selalu menakutkan bagi musuh. Jadi Arca Bima yang berada di gunung semeru bertugas sebagai menghalau bencana dari puncak Gunung Semeru yang aktif</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Menurut pandangan lain dari beberapa sumber sejarawan merujuk pada buku Prof. Soekmono. Jadi Arcopodo adalah Arca perwujudan dari Dewa Kala dan Anukala yang mana para dewa itu mempunyai tugas untuk menjaga gerbang gapura candi pada gapura baratnya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Tidak hanya itu bagian timur, selatan dan utara juga di jaga oleh beberapa Dewa lain. Di antaranya, penempatan para Dewa di gapura bagian timur di jaga oleh dewa Gana. Gapura Selatan di jaga oleh dewa Agasti, dan untuk gapura bagian utara di jaga oleh dewa Gauri. Jadi para dewa itulah yang menjaga gerbang gapura menuju puncak Mahameru tempat tersuci.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Sekali lagi Gunung Semeru atau puncak Mahameru merupakan gunung suci. Jadi jika kita berencana untuk mendaki gunung Semeru kita harapkan bisa menjaga sikap, omongan, dan menjaga kelestarian alam, serta tidak membuang sampah sembarangan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Begitulah kisah singkat akan Sejarah dan legenda gunung Semeru atau cerita rakya asal usul Gunung Mahameru. Hingga saat ini gunung Semeru oleh masyarakat tengger di percaya sebagai kediaman Dewa-Dewa atau mahluk halus.</p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-7142630544715366062021-01-15T12:00:00.080+07:002021-01-15T12:00:04.665+07:00Manfaat Arah Mata Angin Dalam Pendkian Gunung<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsIub43FE7gKqcpPsotmnBfLmYEfAg0J45jwyPu42Rly19uFNAVy3RKLddXO8KYsZNAHuDqWlKMKxM9ZbSSouotGPNxX2HCHRKDylzR9F4Bl4CdMdEMR-c9HM9J8jF9nBL4Fw-p30kyDk/s1000/pngegg.png"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsIub43FE7gKqcpPsotmnBfLmYEfAg0J45jwyPu42Rly19uFNAVy3RKLddXO8KYsZNAHuDqWlKMKxM9ZbSSouotGPNxX2HCHRKDylzR9F4Bl4CdMdEMR-c9HM9J8jF9nBL4Fw-p30kyDk/w400-h400/pngegg.png" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Ada manfaat arah mata angin dalam aktivitas petualangan dan pendakian gunung. Mengetahui arah mata angin dalam beraktivitas di alam bebas tentu menjadi skill yang harus dimiliki para petualang. Keterampilan pada cara menentukan arah mata angin dalam dunia alam bebas, memiliki serangkaian manfaat yang sangat luas dan penting. Nah, apa sajakah manfaat arah mata angin dalam aktivitas petualangan dan pendakian gunung? Dan bagaimana pula cara membaca arah mata angin yang mudah untuk dipraktikkan saat di alam bebas? Simak ulasan selengkapnya berikut ini!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: center;"><b>Manfaat Arah Mata Angin Dalam Petualangan dan Pendakian Serta Cara Mudah Untuk Menentukannya</b></p><p style="text-align: justify;">Sebelum pembahasan mengenai apa saja pemanfaatan arah mata angin dalam aktivitas alam bebas semacam petualangan dan pendakian gunung, nampaknya kita perlu juga dipahami bersama mengenai pengertian dari arah mata angin itu sendiri. Pemahaman yang baik mengenai definisi dari arah mata angin akan sangat membantu dalam mempelajari proses penentuannya nanti.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Nah, apakah sebenarnya mata angin itu?</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Secara sederhana, arah mata angin dapat diartikan sebagai sebuah panduan yang digunakan paling umum dalam menentukan arah pada suatu sistem navigasi. Dalam prosesnya sendiri, kemudian dikenal delapan arah mata angin yang paling umum diketahui. Delapan arah mata angin tersebut adalah Utara, Barat, Barat Laut, Barat Daya, Timur, Timur Laut, Tenggara, Selatan dan Utara.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Dalam tabel dan gambar yang sederhana, delapan arah mata angin lengkap dapat digambarkan sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;"><br /><br /></p><p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pkWqyypn_9p4EzRXs_tx1i0HWF3TkNbaGdj_tVTZTZsX3WFxaz-OvYV6VV143TSRyNh4lh5QGpNM8uxkRkwBSx6KjtAG_WuvuMSoI7lmsLSZlR1qnyyv0T7ydnfEMEbuCHkUXYGsNjk/s561/arah+mata+angin.JPG"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0pkWqyypn_9p4EzRXs_tx1i0HWF3TkNbaGdj_tVTZTZsX3WFxaz-OvYV6VV143TSRyNh4lh5QGpNM8uxkRkwBSx6KjtAG_WuvuMSoI7lmsLSZlR1qnyyv0T7ydnfEMEbuCHkUXYGsNjk/s320/arah+mata+angin.JPG" /></a> </p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: center;"><b>Pemanfaatan Arah Mata Angin Dalam Aktivitas Alam Bebas</b></p><p style="text-align: justify;">Dalam kehidupan sehari-hari tentu saja ada banyak sekali manfaat arah mata angin. Namun jika kemudian pemanfaatan arah mata angin dikerucutkan hanya pada kegiatan alam bebas saja, maka setidaknya ada tujuh manfaatnya yang paling signifikan yang bisa disampaikan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Memastikan Arah atau Tujuan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Manfaat pertama dari arah mata angin adalah sebagai pedoman dasar dalam menentukan arah atau tujuan. Kita pasti akan sangat kebingungan untuk mengatakan suatu arah dan tujuan jika tidak ada arah mata angin. Bayangkan saja misalnya kita bertanya arah tentang arah pada seseorang di hutan kemudian ia hanya menjawab dengan jawaban belok kanan, belok kiri, belok kanan lagi, belok kiri dan lagi, dan seterusnya. Tentu saja itu akan sangat membingungkan, bukan?</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Pada kondisi ini dengan adanya arah mata angin, proses menentukan arah dan memastikan tujuan dalam perjalanan di alam bebas akan lebih jelas dan pasti. Bahkan dengan menggunakan alat untuk mengetahui arah mata angin semacam kompas, hal tersebut akan lebih mudah lagi untuk dilakukan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Meminimalisir Risiko untuk Tersesat atau Tersasar</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Manfaat selanjutnya yang dapat dioptimalkan dari arah mata angin dan kemampuan dalam membacanya dalam aktivitas petualangan dan pendakian gunung adalah mampu meminimalisir potensi untuk tesesat di hutan atau di tempat asing. Dalam situasi ini, contoh yang paling relevan untuk kita ambil misalnya adalah Anggap saja kita berada di sebuah tempat yang asing berupa hutan atau apa pun itu. Dengan mengetahui arah mata angin berdasarkan alat seperti kompas atau tanda alam lainnya, kita tetap bisa menebak ke arah mana harus berjalan. Dan sebaliknya, kita dapat memperkirakan dengan baik pula ke arah kita harus kembali ke tempat semula jika misalnya melalui jalan yang berbeda.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Dapat Digunakan untuk Membaca Peta</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Kemampuan membaca peta konvensional sudah selayaknya dimiliki oleh setiap petualang atau penjelajah alam, termasuk juga kita jika memang menggemari aktivitas bertualang seperti mendaki gunung. Kemampuan membaca arah akan sangat bermanfaat sekali karena selain kita dapat mengetahui dimana posisi secara aktual, dan dapat meminimalisir risiko untuk tersesat. Dalam proses membaca peta, cara menentukan arah mata angin dan dimana posisi secara real time, tentu saja adalah bagian yang paling penting. Nah, pada konsep seperti ini, adanya arah mata angin dapat mempermudah kinerja dalam membaca peta konvensional.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Dapat Digunakan untuk Memprediksi Waktu</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Manfaat selanjutnya bagi seorang pegiat alam bebas atau petualang terkait dengan arah mata angin adalah ilmu tentang ini dapat diaplikasikan juga untuk memperkirakan waktu selama bertualang. Pada konsep ini lupakan misalnya memiliki jam digital di smartphone atau pun jam tangan mahal di pergelangan. Konsep ini membantu kita untuk memprediksi waktu secara akurat berdasarkan tanda-tanda alam saja.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Contoh yang paling relevan dan paling mudah untuk dipahami dalam memanfaatkan arah mata angin sebagai penentu waktu saat bertualang adalah dengan bantuan posisi matahari. Pergerakan matahari dari garis ia terbit ke arah ia tenggelam dapat kita jadikan sebagai patokan untuk menentukan waktu saat di alam bebas. Hal ini kadang disebut pula sebagai jam matahari, dan metodelogi aplikasinya menggunakan bayangan obyek suatu benda sebagai alat pengukuran.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Dapat Dimanfaatkan untuk Memprediksi Cuaca</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Arah mata angin bagi seorang petualang dan pendaki gunung dapat pula digunakan untuk memprediksi cuaca yang akan berlangsung. Kombinasi tanda-tanda alam dan kemampuan membaca arah mata angin yang tepat akan membantu sebagai petualang untuk memperkirakan cuaca yang akan terjadi pada beberapa waktu mendatang.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Untuk menjelaskan hal ini dapat mengambil contoh seorang pendaki gunung yang misalnya menunda upayanya mencapai puncak gunung karena melihat gerakan awan dan tiupan angin yang kencang ke arah puncak. Dalam ilmu perkiraan cuaca, hal ini tentu saja menjelaskan bahwa akan terjadi badai di sekitar puncak. Nah pada situasi seperti ini, adanya arah mata angin akan mempermudah proses memprediksinya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Dapat Mengurangi Ketergantungan dengan Teknologi</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Saat ini, teknologi untuk menentukan arah sudah berkembang dengan sangat pesat. Selain kompas yang tergolong sudah cukup tua, teknologi digital adalah yang paling luar biasa perkembangannya sebagai penentu arah mata angin yang akurat. Bahkan pada beberapa alikasi peta, sebuah teknologi tidak hanya dapat membaca arah mata angin dan menunjukkannya kepada kamu dengan sekali klik, namun juga mampu menampilkan denah spesifik sebuah tempat yang akan menjadi tujuanmu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Teknologi menentukan arah mata angin berupa aplikasi canggih semacam ini tentu saja sangat mempermudah segalanya. Akan tetapi pernahkah membayangkan bagaimana jika kita tidak dapat mengaksesnya karena ada masalah yang tidak terduga di tengah petualangan? Nah, pada situasi inilah kita dapat memanfaatkan kemampuan konvensional tentang arah mata angin untuk menjaga orientasimu pada tujuan petualangan tidak berubah karena kehilangan arah.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Dapat Dipergunakan untuk Menentukan Arah Kiblat</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Manfaat selanjutnya dari arah mata angin bagi seorang petualang adalah berguna untuk menentukan arah kiblat dalam melaksanakan sholat. Kemampuan untuk membaca arah kiblat berdasarkan pengetahuan tentang mata angin akan membuat kita terbebas dari perasaan was-was dan bimbang ketika menentukan arah kiblat sewaktu misalnya sedang bertualang di hutan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Dimana pun posisi dan bagaimana pun kondisi, sholat dan menghadap ke arah kiblat tentu saja adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim. Meskipun untuk hal ini juga terdapat beberapa keringanan pada kondisi yang darurat, namun jika pengetahuan tentang cara menentukan arah mata angin yang kita miliki sudah cukup baik, maka setidaknya arah tentang kiblat tidak lagi akan membingungkan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: center;"><b>Cara Menentukan Arah Mata Angin Bagi Seorang Petualang atau Pendaki Gunung</b></p><p style="text-align: justify;">Sekarang, setelah mengetahui beragam manfaat arah mata angin bagi seorang petualang atau pendaki gunung, lantas bagaimana cara menentukan arah mata angin itu sendiri? Tentunya ada beberapa cara yang umum dilakukan oleh seorang petualang dalam menentukan arah mata angin. Cara ini ada yang menggunakan bantuan alat teknologi seperti, GPS, kompas atau pun aplikasi digital dalam telepon pintar. Dan ada pula yang memanfaatkan pengetahuan menentukan arah mata angin berdasarkan tanda-tanda alam yang lebih konvensional. Untuk mempermudah memahaminya, berikut akan disebutkan secara ringkas mengenai cara mengetahui arah mata angin yang paling umum dilakukan oleh seorang petualang atau pendaki gunung.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Menentukan Arah Mata Angin Menggunakan Bantuan Alat Teknologi</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Pada umumnya ada tiga jenis peralatan teknologi yang paling umum digunakan oleh seoarang petualang atau pendaki gunung untuk menentukan arah mata angin. Ketiga peralatan teknologi tersebut adalah Global Potitioning Sysyem atau GPS, Compass atau Kompas, dan juga aplikasi digital berupa maps yang sangat banyak jumlah dan jenisnya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Menggunakan bantuan perlengkapan teknologi sebagai penentu arah mata angin tentu saja lebih mudah dilakukan. Akan tetapi meskipun demikian, hal ini juga membutuhkan pembiasaan supaya akurasi dan efektivitasnya dapat tercapai. Kelemahan menggunakan teknologi sebagai satu-satunya perlengkapan penentu arah mata angin adalah ketika terjadi problem pada kinerja alat teknologi tersebut. Problem bisa saja dalam bentuk kerusakan, malfunction, lost connection, dan lain sebagainya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Menentukan Arah Mata Angin Tanpa Menggunakan Bantuan Alat Teknologi</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Dalam menentukan arah mata angin tanpa menggunakan alat teknologi apa pun, kepekaan membaca dan merasakan tanda-tanda alam tentu saja sangat dibutuhkan. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam hal ini misalnya adalah memperhatikan pergerakan posisi matahari, mengamati bayangan, melihat lokasi tumbuh lumut pada pohon dan, mengamati rasi bintang dan benda langit lainnya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Menggunakan beragam tanda alam sebagai penunjuk arah mata angin tentu saja tidak mudah dilakukan. Hal ini membutuhkan keterampilan, pengalaman dan juga latihan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Selain itu, kekurangan dari teknik konvensional ini juga adalah tidak mampu memberikan hasil yang detail dan rinci seperti halnya GPS atau pun satelit.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Nah, itu adalah penjelasan lengkap mengenai manfaat arah mata angin, pengertiannya, juga beberapa cara dalam menentukannya. Semoga pengetahuan ini bisa membantu kalian yang ingin bertualang di alam bebas sembari terus memperbaiki kemampuan navigasi dan membaca arah dalam penjelajahanmu. Semakin banyak belajar, akan semakin mahir nantinya.</p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-16042692953127558312021-01-08T12:00:00.002+07:002021-01-08T12:00:04.491+07:00Tips Aman Solo Traveling Bagi Perempuan<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqOM_X2yd4zlLlLMLomlXnNKtl4ilE3en-3VGi1mAqZTfTuDAgJSaU90O0ZzIcmsaMD8ZpPh-C1A9OTjGoB_nJU77vEJlwRv_4I2WEVZ1P2WsfgzsQsxwAiHH5sn0MjiT77GUgaXF8Y0/s2048/IMG_20180806_144747.jpeg"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKqOM_X2yd4zlLlLMLomlXnNKtl4ilE3en-3VGi1mAqZTfTuDAgJSaU90O0ZzIcmsaMD8ZpPh-C1A9OTjGoB_nJU77vEJlwRv_4I2WEVZ1P2WsfgzsQsxwAiHH5sn0MjiT77GUgaXF8Y0/w300-h400/IMG_20180806_144747.jpeg" width="300" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Salah satu masalah utama bagi sebagian besar calon solo traveling adalah keselamatan. Kebanyakan orang takut untuk melakukan solo traveling pertama mereka, terlebih wanita. Kita akan sangat mudah untuk gugup ketika menuju ke sebuah tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Ada banyak faktor yang tidak kita ketahui tentang tempat tersebut, itulah kenapa kita bisa merasa gugup ketika melakukan solo traveling. Otak kita akan berusaha menciptakan scenario terburuk untuk membuat kita tetap selalu waspada terhadap suatu hal. Nah disini saya akan berbagi tips bagi perempuan yang akan melakukan solo traveling, langsung simak aja yuk!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Perbanyak Riset</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Pastikan kita telah melakukan banyak kegiatan untuk menggali sebuah informasi terhadap suatu tempat yang akan kita kunjungi secara detail. semakin banyak data yang kita dapatkan, maka kita akan semakin banyak membuat skenario untuk perjalanan. Riset juga membantu mengatasi rasa gugup ketika hendak melakukan solo travelling. Baca peta dengan seksama sebelum menuju suatu lokasi.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Akses Internet</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Internet bisa jadi penolong di berbagai keadaan, contohnya memantau rute saat naik taksi sendirian. Dengan begitu, kita bisa segera tahu kalau supir membawamu keluar dari rute yang seharusnya. Saat ini ada banyak cara supaya kita tetap bisa online di luar negeri, mulai dari berlangganan paket data roaming, membeli kartu SIM lokal, sampai menyewa wifi router</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Kabarin Keluarga atau Teman</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Selama perjalanan, beri kabar secara rutin agar keluarga dan teman tahu bahwa kita baik-baik saja. Saat naik taksi atau pergi menemui seseorang, usahakan untuk memberikan data kendaraan yang kita naiki serta nama supir. Meng-update media sosial dengan foto-foto dan cerita liburanmu juga bisa jadi salah satu cara meninggalkan jejak di internet supaya teman dan keluargamu tidak khawatir.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Cari Akomodasi dan Pilih penginapan terpercaya Review yang Bagus</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Sebelum memesan akomodasi, baca banyak review untuk memastikan tempat pilihanmu dan area sekitarnya aman bagi perempuan. Memilih tempat yang mendapat ulasan bagus dari traveler perempuan bisa jadi awal yang bagus.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Sedangkan saat memilih penginapan terpercaya adalah hal yang penting untuk para traveler perempuan. Hal ini terkait keamanan, dan tentunya kenyamanan. Tidak dipungkiri kalau perempuan suka dengan kenyamanan. Saat akan mencari penginapan, kita bisa membandingkan harga penginapan, fasilitas penginapan serta yang terpenting adalah melihat ulasan dari traveler perempuan yang sudah pernah menginap sehingga bisa jadi awal yang bagus untuk memilih penginapan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Jangan Sebar Informasi ke Sembarang Orang</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Ngobrol dengan orang baru memang menyenangkan, tapi kita tidak perlu membagi informasi apa pun kalau merasa tidak nyaman karena sebagian orang mungkin akan memanfaatkan informasi rentan ini untuk melakukan kejahatan. Kalau merasa terganggu dengan orang asing yang berusaha mendekati kita juga bisa bilang bahwa kita punya teman atau pasangan yang sedang menunggu kita.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Beranikan Untuk Berkata TIDAK</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Jangan takut untuk mengecewakan orang lain ketika kita harus menolak ajakannya. Solo traveling adalah tentang kita dan perjalanan tersebut. Ada banyak orang jahat yang mengetahui bahwa kita adalah seorang pelancong yang pergi seorang diri, sehingga akan dengan segera mencoba mendekati dengan berbagai macam cara dan ajakan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilih Pakaian Yang Tepat</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Pastikan kita memilih pakaian yang sopan dan tidak mencolok, pakailah pakaian yang tidak terlalu mencolok saat kita pakai berkeliling. Jangan memakai perhiasan juga saat kita melakukan solo traveling. Intinya adalah bagaimana kita berbaur dengan kondisi di sekitar kita.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Nasehat Dari Warga Lokal</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Jika kita menginap di penginapan, tanyakanlah kepada karyawan di penginapan tersebut. Tempat mana saja yang aman dikujungi, serta tempat mana saja yang sebaiknya jangan dikunjungi. Tanyakan juga apa saja yang sebaiknya dilakukan atau apa yang sebaiknya dihindari. Tidak ada yang lebih tahu daerah tersebut selama bertahun-tahun kecuali warga lokal yang telah lama tinggal di situ.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Siapkan Dana Lebih</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Seketat apapun anggaran perjalanan kita, sisihkan sejumlah uang untuk berjaga-jaga seandainya kita harus melewati bujet karena berbagai alasan. Misalnya, akomodasi yang sudah kita pesan ternyata tidak sesuai harapan dan kita ingin pindah ke akomodasi yang lebih nyaman. Dana cadangan dapat berupa uang yang kita bawa bersama atau kartu debit dan kredit yang berlaku di destinasi liburanmu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilih Ransel yang Tepat</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Memilih jenis ransel yang tepat juga bisa meningkatkan keamanan ketika traveling. Untuk ransel sehari-hari, tas selempang atau ransel, contohnya, lebih aman dari pada tas tangan yang lebih mudah dijambret. Pastikan pula kita membawa gembok untuk koper atau tas pakaian. Kalau kita sering bepergian, berinvestasi dengan membeli tas anti-theft juga bisa menjadi opsi. Tas yang dipasarkan sebagai tas anti pencurian biasanya memiliki fitur-fitur unik seperti kompartemen tersembunyi untuk menyimpan benda berharga.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Percaya Naluri</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Salah satu bagian paling menyenangkan dari tiap perjalanan tentu saat kita merasakan pengalaman-pengalaman baru yang mungkin tidak akan didapat di rumah. Namun jangan biarkan perasaan senang dan ingin mencoba hal baru membuat kita jadi kurang waspada terhadap sekitar. Jangan ragu untuk meninggalkan suatu tempat atau orang yang membuat kita merasa tidak nyaman. Kita juga tidak perlu merasa tidak enak menolak tawaran seseorang kalau memang tidak tertarik. Kadang, naluri kita bekerja karena memang keselamatan kita sedang terancam, jadi percaya saja pada naluri!</p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-52864489281778265302020-12-25T12:00:00.039+07:002020-12-25T12:00:03.796+07:00Tips Memilih Botol untuk Mendaki Gunung<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqLOqbg_qT62wATtcha3BXE4PZGWP6uLTjA7FRUoGoatviP7-WIk4ML7jZUnEy8sZnyuYlWjW0yuz6xWMO6ZQfhcnYvgSEASPx-h54FjkDzP6e8IbWo4PKCzUfBVj_Y33qd0So2b5C3wA/s512/botol.png"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqLOqbg_qT62wATtcha3BXE4PZGWP6uLTjA7FRUoGoatviP7-WIk4ML7jZUnEy8sZnyuYlWjW0yuz6xWMO6ZQfhcnYvgSEASPx-h54FjkDzP6e8IbWo4PKCzUfBVj_Y33qd0So2b5C3wA/s320/botol.png" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Hai Sahabat, bagi kalian yang rutin traveling, Khususnya kegiatan naik gunung. Tentu piranti air minum menjadi properti wajib. Akan boros jika bekal yang di bawa adalah air mineral dalam kemasan. Membawa tumbler air minum adalah pilihan yang tepat. Ada banyak pilihan jenis tumbler di pasaran, akan tetapi untuk memilih jenis tumbler, tentukan dulu tujuan penggunaanya. Jika untuk kegiatan outdor, kita bisa memilih jenis tumbler dengan kriteria durability bahan, kapasitas dan berat, bentuk dan model. Nah disini saya akan berbagi tips cara memilih tempat minum saat mendaki gunung biar sahabat tidak salah pilih saat membeli.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Perlu di ketahui jenis dan bahan botol minum sebelum membeli ya sahabat. Pada dasarnya, botol minum / tumbler dari jenis bahan pembentuknya ada empat macam, yakni Botol Minum plastik, Botol minum alumunium, botol minum stainless steel dan botol minum vacum. Dari empat jenis botol minum memiliki kelebihan masing-masing.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilih Jenis Botol Berdasarkan Keunggulan</b></li></ul><p style="text-align: justify;"><b>Botol minum plastik</b> atau PET yang mudah dibawa kemana-mana. Botol minum berbahan plastik atau PET (polyethylene terephthalate) sangat menarik untuk dibawa naik gunung karena ringan dan tahan lama. Botol minum plastik juga mempunyai bentuk simple sehingga lebih mudah dibersihkan. Namun botol minum jenis ini kurang cocok untuk pendakian gunung yang tinggi, misalnya alpine climbing. Sebab, botol minum berbahan plastik rentan terhadap perubahan suhu dan tekanan udara.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><b>Botol minum aluminium</b> atau stainless steel yang tahan lama. Botol ini memang terkenal akan daya tahannya. Jika nggak sengaja menjatuhkannya, mungkin botol akan sedikit penyok, tapi air di dalamnya nggak akan bocor. Bahan aluminium dan stainless steel juga bisa mempertahankan suhu dengan baik, sehingga bisa menyimpan air panas di dalamnya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><b>Botol minum lipat</b> yang lebih praktis. Saat nggak diisi air, botol minum ini bisa dilipat hingga berukuran kecil dan disimpan dengan mudah. Bobot produk ini juga ringan, bahkan paling ringan di antara jenis botol minum lainnya. Jika berencana mendaki gunung dalam waktu singkat dan ingin mengurangi beban di dalam tas, produk ini bisa jadi pilihan tepat.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><b>Water bladder</b> atau hydration pack, supaya bisa minum sambil berjalan. Hydration pack adalah botol minum yang bisa dibawa menggunakan backpack, lalu bisa meminum airnya lewat selang. Umumnya, hydration pack dipakai untuk olahraga trail running atau ekspedisi jelajah gunung yang medannya berat.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilih Kapasitas Botol yang Pas</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Jumlah air yang dibutuhkan satu orang selama pendakian adalah sekitar 2 liter per hari. Botol minum berkapasitas 2 liter memang tersedia di pasaran. Namun, jika semua disatukan ke dalam satu botol, bobotnya akan terasa lebih berat. Sebaiknya membaginya ke dalam beberapa botol daripada harus membawa air 2 liter dalam satu botol. Misalnya, lo bisa membawa air 2 liter dalam empat botol ukuran 500 ml. Pertimbangkanlah jumlah botol yang dibawa, baru setelahnya pilih botol minum dengan kapasitas yang sesuai.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Periksa Lebar Mulut Botol dan Kemudahan Membuka</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Ukuran mulut botol dan kemudahan membuka tutup botolnya menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Untuk botol minum berbahan plastik atau stainless steel, sebaiknya pilihlah ukuran mulut botol yang cukup besar supaya lebih mudah saat ingin menambahkan energy drink bubuk. Usahakan juga untuk memilih botol minum yang mudah untuk dibuka, misalnya cukup dengan satu kali tekan menggunakan satu tangan. Dengan begitu, akan lebih mudah membukanya saat berjalan. Untuk tutup botol yang harus dibuka dengan cara diputar, pilihlah produk yang dilengkapi pegangan di bagian tutupnya</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Kemampuan Botol Menahan Suhu</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Saat mendaki pada musim kemarau atau musim hujan, membawa botol minum yang bisa menahan suhu di dalamnya akan sangat menguntungkan. Di gunung, suhu akan lebih dingin dibandingkan di dataran rendah, sehingga air minum yang dibawa bisa aja membeku. Botol dengan insulasi panas pun memiliki kemampuan baik dalam menginsulasi suhu dingin. Jadi, bisa membawa minuman dingin ketika mendaki gunung di tengah cuaca panas, dan juga membawa air panas atau hangat di gunung yang bersuhu dingin.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Nah sahabat, itulah beberapa cara memilih botol minum yang tepat untuk dibawa mendaki gunung.<br /></p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-59839426391433201532020-12-18T12:00:00.068+07:002020-12-18T12:00:00.551+07:00Tips Memilih Trekking Pole dan Gaiters yang Tepat<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilgsuuT9fm-Pt4MZgUeSJ1CsfKK0QFofXeM4CIVxijH9aOoixpiuUNUbL-D3uw2rCE5b4dS8yc76yhkupWs1eVew0ym7Qb5ISvwB9fZ4-4bRDnk01E33yzCK-1lXNJTNgYbdsnbJa6xPs/s320/karikatur.jpg"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilgsuuT9fm-Pt4MZgUeSJ1CsfKK0QFofXeM4CIVxijH9aOoixpiuUNUbL-D3uw2rCE5b4dS8yc76yhkupWs1eVew0ym7Qb5ISvwB9fZ4-4bRDnk01E33yzCK-1lXNJTNgYbdsnbJa6xPs/w288-h400/karikatur.jpg" width="288" /></a> </p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Trakking pole dan Gaiters merupakan salah satu perlengkapan buat menunjang aktivitas saat kita mendaki gunung, dalam hal memilih Trakking pole dan Gaiters jangan sampe salah saat membeli ya sahabat, nah disini saya akan memberikan tips bagi sahabat yang ingin membeli trakking pole dan gaiters. yuk langsung simak ulasan nya.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><div style="text-align: center;"><b>Tips Memilih Trakking Pole</b></div><p style="text-align: justify;">Trekking pole merupakan salah satu peralatan hiking berbentuk tongkat yang memiliki fungsi penting dalam pendakian. Dengan modelnya yang bermacam-macam, kadang membuat yang baru pertama kali ingin membeli trekking pole akan bingung saat memilih. Trekking pole merupakan tongkat yang berfungsi membagi beban tumpuan kaki dan membantu memberikan pijakan. Trekking pole dapat mengurangi beban yang dirasakan kaki dan mencegah tubuh terjatuh saat berjalan. Dengan menumpu pada trekking pole, maka tubuh akan lebih stabil saat berjalan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Peralatan hiking satu ini juga memiliki berbagai macam model, mulai dari yang pegangannya berbentuk I-shape atau T-shape, hingga produk dengan teknologi anti-shock. Oleh karena itu, buat yang baru pertama kali ingin membeli trekking pole mungkin akan bingung saat memilihnya. Berikut ini cara memilih trekking pole yang tepat untuk pendakian.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Bentuk pegangan pada trekking pole terbagi menjadi dua, yakni I-shape dan T-shape. Ketahuilah kelebihan dan kekurangannya masing-masing, lalu pilihlah yang sesuai dengan fisik.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><b></b></p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>I-shape</b> yakni Trekking pole dengan pegangan tipe I-shape memiliki bentuk yang mirip dengan tongkat ski. Model ini cocok untuk permukaan trek yang keras atau jalanan mendatar karena mampu menyokong tubuh dengan baik. Namun harus membiasakan diri memakainya supaya tangan nggak mudah lelah.</p><p style="text-align: justify;"><b>T-shape</b> yakni Trekking pole tipe ini cocok dipakai saat turun gunung atau berjalan di permukaan datar. Model ini juga sangat direkomendasikan bagi pemula yang tangannya masih mudah lelah saat memegang trekking pole. Ditambah lagi, model ini cukup mudah digunakan.</p></blockquote><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Periksa Panjang Bagian Shaft</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Bagian penting yang harus diperhatikan saat membeli trekking pole adalah panjang bagian batang atau shaft-nya. Saat memilih, panjangkan trekking pole hingga maksimal terlebih dahulu, lalu cek apakah ukurannya sesuai dengan tubuh. Panjang shaft yang tepat untuk medan trek datar, menanjak, atau saat turun gunung tentunya berbeda. Pada trek datar, tinggi idealnya adalah ketika bisa menekuk siku 90 derajat. Pastikan juga trekking pole bisa dipanjangkan hingga setinggi pinggang saat mendaki dan setinggi dada saat turun.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilih Material Utama Shaft</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Material utama shaft umumnya terbuat dari aluminium dan karbon. Sebaiknya cari tahu perbedaan keduanya sebelum memutuskan untuk membeli.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"><b></b></p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>Shaft berbahan aluminium</b> memiliki harga yang cenderung lebih terjangkau. Karakteristiknya adalah nggak mudah patah serta bisa diperbaiki jika bengkok. Hanya aja, trekking pole dari aluminium relatif lebih berat dibandingkan karbon. Seiring berjalannya waktu penggunaan, beban yang dirasakan akan lebih berat.</p><p style="text-align: justify;"><b>Shaft berbahan Karbon</b> adalah material yang sangat ringan dan lentur, serta memiliki kekuatan yang sangat baik. Kelebihan trekking pole berbahan karbon adalah kekuatannya dalam menumpu beban. Namun, harganya lebih tinggi dibandingkan material aluminium.</p></blockquote><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li>Pilih yang Dilengkapi Fitur Anti-Shock</li></ul><p style="text-align: justify;">Anti-shock adalah sistem untuk meredam tekanan menggunakan pegas yang terpasang pada bagian shaft. Fitur ini dapat memperkecil tekanan yang dirasakan tangan dan akan mengurangi rasa sakit pada pergelangan tangan. Anti-shock akan sangat berguna pada medan yang terjal sehingga cocok untuk pendakian dengan tingkat kesulitan tinggi.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Selain itu, di bagian atas tip terdapat basket yang mencegah trekking pole menancap terlalu dalam ke permukaan tanah gembur ataupun salju. Jika menancapkan trekking pole terlalu dalam, maka bisa tersangkut lalu terjatuh. Oleh karena itu, lebih aman jika menggunakan trekking pole yang dilengkapi basket.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Tips Memilih Gaiters</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Gaiters bisa dibilang merupakan lapisan pelindung yang digunakan di luar celana dan sepatu saat mendaki gunung. Peralatan tambahan mendaki gunung yang satu ini berfungsi sebagai pelindung sepatu dan kaos kaki biar kemasukan lumpur, debu, lintah atau benda asing lainnya. Jadi, ketika menggunakan gaiters kita bisa fokus terus mengatur langkah, tanpa khawatir kemasukan benda asing pada sepatu. Biar sahabat tidak salah pilih, sebaiknya pahami dulu beberapa tips memilih gaiters yang tepat buat mendaki gunung berikut ini.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: center;"><b>Pilihlah Gaiters Waterproof</b></p><p style="text-align: justify;">Tips pertama dan yang paling penting dalam memilih gaiters yang tepat buat mendaki gunung yaitu pilihlah gaiters dengan material yang kuat dan waterproof. Pasalnya, salah satu tujuan pemakaian gaiters untuk mencegah masuknya air hujan dan salju ke dalam sepatu yang bisa menyebabkan menurunnya suhu tubuh. Pada musim kemarau sekalipun, cuaca di gunung dapat berubah dengan cepat. Hujan mendadak turun meski sebelumnya cuaca cerah, suhu pun ikut berubah. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk membeli gaiters yang kuat dan waterproof. Jadi, saat menghadapi cuaca yang berubah-ubah, perjalanan mendaki gunung bisa tetap dapat dilanjutkan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilihlah Gaiters yang Ringan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Mendaki gunung dalam durasi yang panjang hingga berhari-hari pasti bakal membuat tubuh sangat lelah. Oleh karena itu, pilihlah gaiters yang ringan dan tidak memberikan banyak beban maupun tekanan pada kaki kita. Di sisi lain, gaiters yang ringan biasanya terbuat dari bahan tipis dan mudah robek. Jadi, pilihlah gaiters seringan mungkin dengan tetap mempertimbangkan kualitas dari produk tersebut.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilihlah Gaiters yang Mudah Dipakai dan Dilepas</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Gaiters yang beredar di pasaran biasanya ada yang memakai karet dan ada juga yang memakai ritsleting serta velcro sebagai penguncinya. Posisi zipper pada gaiters ini seringkali terletak di bagian depan dan di bagian belakang gaiters. Meskipun gaiters akan dikenakan sebagai lapisan terluar setelah memakai sepatu, sebaiknya pilihlah gaiters yang bisa melekat sempurna pada kaki. Oleh karena itu, pilihan terbaik jatuh pada gaiters yang memiliki ritsleting, bro. Pasalnya, hal ini bakal memudahkan kita saat pemakaian dan juga terbilang mudah dilepas ketika ingin beristirahat. Selain itu, kita juga bisa membuka gaiters dengan cepat dan mudah jika sewaktu-waktu tali sepatu kita terlepas dalam perjalanan mendaki gunung.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pilihlah Gaiters yang Pas dengan Ukuran Kaki</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Berbeda dengan sepatu yang memiliki nomor, ukuran gaiters hanya ada L, M, dan S. Biar kita merasa nyaman, pilihlah gaiters yang ukurannya pas dengan kaki kita. Jika ukurannya terlalu kecil, gaiters bakal sulit ketika akan dipakai. Begitu juga sebaliknya, gaiters yang kebesaran akan mudah lepas dan bisa melorot saat digunakan.<br /></p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-9407579981891544402020-12-11T12:00:00.090+07:002020-12-11T12:00:05.157+07:00Hal-Hal yang Perlu Dipersiapkan Ketika Solo Traveling <div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnhoX6x2VkgJGOr1mEh6NvQImHD81aHB_ZiRDyz2vhywIt-JGVvTGCG2ZwpTE-hNBGjiZ-qPVmZVlKV70xbPuatpmFcoAK1hUda7yzXN_iqWvvUp1IzQ7g3_anpwT1qpsIvixgjuwKdEY/s824/Woro+Ayu.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnhoX6x2VkgJGOr1mEh6NvQImHD81aHB_ZiRDyz2vhywIt-JGVvTGCG2ZwpTE-hNBGjiZ-qPVmZVlKV70xbPuatpmFcoAK1hUda7yzXN_iqWvvUp1IzQ7g3_anpwT1qpsIvixgjuwKdEY/w640-h504/Woro+Ayu.jpg" /></a><br /></div><p><br /><br />Hai Sahabat kalian pasti pernah bahkan sering ketika ngerencanain liburan bareng teman tapi cuma jadi wacana? Berarti itu tandanya kita harus cobain solo traveling. Nah disini saya kan membakikan hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat solo traveling. Langsung saja yuk simak ulasan selengkapnya berikut ini!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p> </p><p style="text-align: justify;">Semakin bertambahnya umur pasti kita sangat sulit mengatur agenda perjalanan kita bersama teman seperjalanan bukan? Pasti setelah kita mengagendakan bersama temen seperjalanan sering tertunda bisa jadi si a kerja tambahan lah, si b ada acara keluarga lah dll, Kalau hanya tertunda sih, tidak jadi masalah. Tapi, bagaimana kalau rencana traveling yang udah lama kita buat malah jadi tidak jelas kapan bakal terlaksana.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Oleh karena itu, cobalah sesekali buat bepergian seorang diri atau yang kini ngetren dengan sebutan solo traveling. Dengan cara ini kita bisa bebas menentukan kapan kita akan pergi dan aktivitas apa saja yang ingin kita lakukan tanpa harus berkompromi dengan siapapun.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Tapi sebelum berangkat solo traveling, kalian sebaiknya persiapkan dulu hal-hal penting berikut ini. </p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Riset Terkait Destinasi Wisata Tujuan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum berangkat solo traveling yaitu riset semua hal terkait destinasi wisata tujuan. Mulai dari harga tiket menuju destinasi liburan, lokasi penginapan terdekat, cuaca saat kunjungan, sampai aspek keamanan tempat yang ingin kita kunjungi.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Saat solo traveling, kita harus tahu tempat mana saja yang rawan kejahatan agar bisa menghindari tempat tersebut. Sekarang memang gampang banget mencari informasi di internet, tapi bakal lebih bagus lagi kalau kita bisa menanyakan informasi terkait destinasi liburan kita ke orang yang sudah pernah berlibur ke sana ataupun orang lokal di sana.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Susun Itinerary dan Budget</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Setelah melakukan riset terkait destinasi wisata tujuan, buatlah daftar tempat-tempat yang bakal kita kunjungi. Kemudian, ubahlah daftar tersebut menjadi itinerary perjalanan per hari. Menyusun itinerary bisa dibilang sangatlah penting untuk menghemat waktu dan ongkos perjalanan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">kita bisa mengelompokkan tempat-tempat yang berdekatan ataupun sesuaikan dengan waktu tertentu. Catat harga tiket masuk, cara menuju ke tempat tujuan, jam operasional dan berapa lama kita akan menghabiskan waktu di tempat tersebut.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Selain jadwal perjalanan, menentukan budget perjalanan juga tidak kalah penting nih, sahabat. Saat solo traveling, manfaatkan akomodasi dan transportasi yang bisa berbagi biaya dengan orang lain. Selain bisa menghemat biaya perjalanan, pada momen seperti ini biasanya kita bakal bertemu dengan orang baru dan bisa menambah jaringan pertemanan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Atur Barang Bawaan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Ingat, kita bakal bepergian sendiri, tidak bakal ada orang yang membantu membawakan barang bawaan kita sahabat.Jadi, kunci sukses dalam mengatur barang bawaan saat solo traveling yang pertama adalah jangan terlalu banyak bawa baju. Bawalah pakaian yang ringan dan nyaman dipakai saja tentunya sesuaikan dengan cuaca ya sahabat jangan salah kostum.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Selanjutnya, janganlah tergoda membawa barang-barang yang tidak perlu, apalagi hanya buat gaya-gayaan saja. Setelah menentukan barang yang akan dibawa, kita bisa belajar cara packing praktis. Misalkan barang apa yang ditaruh di bawah dan mana yang perlu ditempatkan di posisi yang mudah dijangkau. Tujuannya tentu saja untuk memudahkan perjalanan solo traveling kita.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Buat Daftar Barang Bawaan Saat Solo Traveling</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Membuat daftar barang bawaan juga nggak kalah penting dilakukan sebelum berangkat solo traveling nih. Sebab, kita bakal sering berpindah tempat saat solo traveling dan tidak ada yang membantu memastikan apakah semua barang sudah masuk tas atau belum.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Dengan memiliki daftar barang bawaan, kita bisa mengecek ulang barang bawaan setiap kali ingin meninggalkan suatu tempat. Jadi, sangat berguna buat meminimalisir kemungkinan tertinggalnya barang bawaan pribadi yang kita bawa. </p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Bawa Buku Bacaan atau Jurnal Harian</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Kita traveling ke tempat bagus dan mengasyikkan? Belum tentu kita tidak butuh buku bacaan atau jurnal harian buat menemani kita, lho. Bikin solo traveling jadi makin sempurna dengan menikmati view sekitar sembari membaca buku atau mengisi jurnal. Selain itu buku bajaan dan jurnal bisa mengisi waktu luang saat kita sedang dalam perjalanan menuju destinasi traveling kita.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Sedia Uang Cadangan dan Simpan di Beberapa Tempat Berbeda</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Budgeting tentu sudah kita atur sedemikian rupa dari sebelum berangkat. Namun menyiapkan uang cadangan juga tidak boleh dilupakan, sepas-pasan apa pun budget yang kita persiapkan. Cadangan uang ini bisa kita keluarkan kalau misalnya terjadi sesuatu atau untuk kebutuhan yang tak terduga. Biar lebih efektif, simpan uang tersebut di beberapa tempat berbeda. Kita tidak akan pernah tahu apakah dalam perjalanan kita akan membutuhkannya, jadi ada baiknya melakukan antisipasi seperti ini.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Siapkan Alternatif Kedua Selain Rencana Awal yang Sudah Disiapkan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Bukan berniat pesimis duluan, tapi membuat plan alternatif dinilai krusial. Sesempurna apa pun rencana awal kita, bahkan jika kita sudah mengaturnya dari A sampai Z, tentu tidak menutup kemungkinan ada sesuatu tak terduga datang. Kalau seandainya memang terjadi, kita tinggal lancarkan alternative ke dua deh. Karena sudah siap dengan segala kemungkinan, kita tetap bisa happy melanjutkan solo traveling!</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Beri Tahu Keluarga atau Kerabat Bahwa Kita Akan Pergi untuk Solo Traveling</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Memberi tahu keluarga atau kerabat terdekat juga masuk poin penting. Bahkan saking pentingnya, hal ini haram hukumnya untuk kita lewatkan. Dengan mengabari terlebih dahulu, orang-orang pun tidak akan kebingungan dan khawatir mencarimu. Ini juga sebenarnya turut membantu kita kalau ada kesulitan yang terjadi. Pokoknya jangan sampai berangkat solo traveling tanpa seorang pun tahu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Cek Rute Sekali Lagi Sebelum Pergi</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Kalau di rumah kita sudah mencoba pelajari rute jalanan tempat tujuan, sesampainya di tempat penginapan pun kita perlu cek ulang rute tersebut. Kalau perlu coba deh mengingat dan buat catatan kecil yang penting supaya kita tidak lupa-lupa. Ibaratnya kalau kita sudah prepared, tentu akan mengurangi kendala kita ketika sedang keluar buat jalan-jalan. Kita akan lebih fokus keadaan sekeliling dibanding berpaku pada peta.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Percaya Diri dan Mencoba Berbaur Dengan Sekitar</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Rasa percaya diri juga termasuk modal kita dapatkan solo traveling yang asyik. Percayakan dulu pada diri sendiri kalau perjalananmu pasti menyenangkan, tepis rasa pesimis dan takut ini itu. Jangan lupa pula buat coba berbaur dengan penduduk lokal. Hindari yang namanya menjauhkan diri dari keramaian supaya kita tetap aman. Sesuaikan juga pakaianmu dengan musim di tempat liburan tujuanmu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Nikmati Pemandangan Sekitar</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Saat lagi traveling, keinginan buat foto-foto bukan hal aneh malah rasanya seperti keharusan. Baik untuk koleksi pribadi atau untuk di-share ke medsos, tentu tidak ada yang salah dari berfoto. Karena ini pun pertama kalinya kita solo traveling, pasti kita ingin mengingat kenangan indahnya. Tapi ingatkan diri untuk sebisa mungkin nikmati juga view indah di sekitarmu, ya! Jangan sampai karena keasyikan foto-foto kita jadi lupa sekitar.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pentingnya Menjaga Kesehatan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Jaga kesehatan tubuh saat lagi solo traveling? Wajib banget! Secara kita traveling sendirian, kita harus lebih bertanggung jawab pada kondisi tubuh. Kalau perlu kita sudah siap sedia obat-obatan yang sekiranya bakal kita butuhkan. Kita pastinya gak ingin jatuh sakit. Tapi kalau terlanjur gak enak badan entah karena cuaca ataupun hal lain, setidaknya kita sudah ada pegangan obat.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Berwisata bakal menunjukkan banyak keseruan meskipun kita pergi sendirian. Jadi, itulah hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum berangkat solo traveling. Tetap utamakan keamanan dan keselamatan saat solo traveling ya, Sahabat. Selamat bertualang! </p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-25939548534343290972020-12-04T12:00:00.030+07:002020-12-04T12:00:04.147+07:00Etika Membersihkan Peralatan Makan Saat Di Gunung<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCN02Wohmh86NB1X7tFnG6XUWGPzZEilvfLBLY6q_iiC-B1Emn-wtALv-bt_YohrhGC5gj8B0AUQNvyFa1qdhNQXC1U3KSoAKydCOqEX2tNkWfHs6-SkCKqYsvaseO8JBrMXCMBsSUHY4/s700/perlengkapan+memasak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCN02Wohmh86NB1X7tFnG6XUWGPzZEilvfLBLY6q_iiC-B1Emn-wtALv-bt_YohrhGC5gj8B0AUQNvyFa1qdhNQXC1U3KSoAKydCOqEX2tNkWfHs6-SkCKqYsvaseO8JBrMXCMBsSUHY4/s320/perlengkapan+memasak.jpg" /></a></div><br /> </div><div style="text-align: justify;">Hai Sahabat saat melakukan pendakian gunung pastinya ada aturan-aturan yang harus kita taati kan. Memang sih nggak ada aturan tertulis, tapi ketika kita di tengah alam, kita tidak bisa bebas banget juga melakukan apa aja yang kita mau. Seperti membersihkan perlengkapan makanan yang telah kita pakai, nah disini saya akan menjelaskan tentang etika membersihkan perlengkapan makanan yang kita pakai. <span><a name='more'></a></span></div></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Perkara mencuci peralatan makan. Ini juga ada etikanya yang harus kita ketahui. Kelihatannya sih simple tapi memang nggak dibenarkan juga kalau asal-asalan mencuci peralatan makan. Nah, makanya buat kalian yang pertama kali naik gunung, pahami ini dulu ya. Karena kita bertamu di gunung, maka setidaknya cara mencuci peralatan makan yang baik dan benar yang harus kalian ketahui sedari awal. <b> </b></div><div style="text-align: justify;"><b> </b></div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Hindari Memakai Sabun</b> </li></ul></div><div style="text-align: justify;">Normalnya mencuci peralatan makan supaya bersih ya harus pakai sabun. Tapi selama pendakian di gunung, hindari dulu penggunaan sabu untuk mencuci peralatan makan kalian. Penggunaan sabun di gunung sama sekali tidak dilarang karena kita bisa merusak ekosistem di sekitaran gunung. Sabun mengandung senyawa kimia yang bisa mengganggu kehidupan makhluk hidup di gunung.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Jadi lebih baik, supaya peralatan makan kita tetap higienis, cari alternatif lain yang bisa bikin alat-alat itu tetap kinclong setelah digunakan. Seperti kita bisa memanfaatkan dedaunan sebagai penggantinya. Tapi ingat juga, jangan asal petik daunnya. Kalaupun memang tidak ada dedaunan, cuci saja menggunakan air untuk membilas. Kalau nggak terlalu bersih bisa ditambah pakai tisu basah atau tisu kering. Sampahnya jangan lupa dibawa pulang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Cucilah Peralatan Makan Jauh Dari Sumber Air</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Masih banyak para pendaki yang mencuci peralatan makan langsung dari sumber airnya, di sungai atau danau. Duh, kalau bisa sih jangan diulang ya. Sebab, sumber air itu juga jadi sumber airnya para hewan yang tinggal di sekitar sana dan bias jadi sumber air itu juga mengalir ke pedesaan dan menjadi sumber mata air warga yang berada di bawah.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kalau mencuci langsung di sumber airnya, bisa jadi berminyak, air kotor, sehingga nggak bisa diminum sama hewan-hewan di sana. Baiknya kalian mencuci peralatan dengan membawa wadah sendiri. Lalu bekas air cuciannya dibuang ke tanah, cuma jangan sekaligus, bisa dengan diciprat-cipratkan ke seluruh area.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Tips Mencuci Peralatan Makanan</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Cara mencuci peralatan makan kita bisa mulai dengan membersihkan kerak-kerak yang tersisa menggunakan air serta sendok atau pisau. Kerak juga bisa dibersihkan pakai spoon cuci. Kita bisa siapkan dari sebelum perjalanan ke gunung. Kalau tidak ada bisa juga menggunakan tisu kering yang dibasahi air.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Yang terpaling penting setelah membersihkan semua sampah yang dihasilkan harus dikumpulkan ke trash bag dan dibawa lagi sampah kalian turun. Intinya jangan sampai mengotori gunung. Buat catatan kalian nih, alat masak dan makan yang digunakan di gunung sebenarnya nggak perlu dibersihkan sampai kinclong dan detail. Sekadar menghilangkan kotoran, lalu bisa dilanjut membersihkan selepas pendakian, baik itu di basecamp atau di rumah kalian masing-masing. <br /></div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-45761430542196942642020-11-27T12:00:00.112+07:002020-11-27T12:00:08.817+07:00Perlengkapan Wajib Mendaki Ketika Musim Hujan
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHdPwC7Qrh6eOtqXHNfP7OjodOClEl3LrqixS9T59BZIQOKZoadDbq1TmtrLQjTDNHfF6Zqp4zNkR2lOtoJ5UAXZVsoagiV5JUcshcl9F2ImMO_QwDUr6Ous7OsGG3hoMiuxF6uwQIITA/s2013/Keong+Traveler.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1953" data-original-width="2013" height="388" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHdPwC7Qrh6eOtqXHNfP7OjodOClEl3LrqixS9T59BZIQOKZoadDbq1TmtrLQjTDNHfF6Zqp4zNkR2lOtoJ5UAXZVsoagiV5JUcshcl9F2ImMO_QwDUr6Ous7OsGG3hoMiuxF6uwQIITA/w400-h388/Keong+Traveler.png" width="400" /></a></div><br /> <p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika mendaki gunung musim hujan pastinya jalan menjadi lebih licin, angin
yang bertiup kencang dan dinginnya suhu udara menjadi tantangan yang harus
dilalui para pendaki. Wajar saja, kalau ada beberapa peralatan yang wajib
dibawa saat mendaki gunung di musim hujan. Nah apa saja peralatan tersebut? yuk
langsung simak ulasan berikut.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mendaki gunung di musim hujan memang memiliki sejumlah resiko yang tidak
main-main, seperti kaki terkilir akibat terpeleset di jalur pendakian sampai
hipotermia yang sangat ditakuti para pendaki gunung bisa saja hadir tanpa
diduga-duga sebelumnya. Mendaki gunung di tengah guyuran hujan bisa dibilang
memiliki kesulitan tersendiri. Oleh karena itu, kita wajib membawa beberapa peralatan
saat mendaki gunung di musim hujan.</p><p class="MsoNormal"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Raincoat atau Jas Hujan</b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pasti masih banyak yang mengira kalau raincoat sama saja dengan jas hujan.
Funsi raincoat memang hampir mirip dengan jas hujan. Hanya saja, raincoat lebih
menyesuaikan dengan bentuk tubuh kita. Layaknya jaket antiair. Namun, mengingat
harga raincoat yang terbilang mahal, bawa jas hujan yang biasa saja juga
sah-sah aja. yang paling penting tubuh kita bisa tetap kering di tengah guyuran
hujan saat berpetualang di tengah hutan. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Ponco</b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Salah satu jenis jas hujan yang satu ini memang sangat umum dibawa para
pendaki. Selain bisa dipakai di badan, ponco juga bisa dijadikan tempat
berteduh yang praktis jika kita ingin istirahat saat hujan turun. Namun,
hati-hati saat menggunakan ponco di tengah hutan, ya. Pasalnya, jenis jas hujan
yang satu ini rawan tersangkut di ranting pohon atau semak belukar sepanjang
jalur pendakian. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Rain Cover</b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Gunakanlah raincover untuk menutupi carrier kita saat hujan mengguyur. Rain
cover memang tidak menjamin barang bawaan di dalam carrier tetap aman saat
hujan. Tapi, setidaknya barang bawan kita tidak akan terlalu basah saat guyuran
hujan. Selain itu, rain cover juga bisa melindungi carrier kita agar tidak
terlalu kotor. Jadi, kita tidak harus repot mencuci carrier saat sampai di
rumah setelah mendaki gunung. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Dry Bag</b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Peralatan yang wajib dibawa saat mendaki gunung di musim hujan yang satu ini
merupakan semacam tas anti air untuk menjaga barang bawaan kita tetap kering.
Bawalah dry bag, meskipun tas carrier yang kita gunakan sudah memakai rain
cover. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Terlebih, saat musim hujan tiba. Pasalnya, hujan di atas gunung terkadang tidak
kenal ampun alias bisa sampai deres banget. Hujan deras inilah yang bisa
mengancam keselamatan barang-barang elektronik yang kita bawa saat mendaki
gunung. Oleh karena itu, bawalah dry bag untuk dijadikan tempat menyimpan
berbagai macam peralatan elektronik, seperti kamera, telepon genggam, lampu
tenda dan lain sebagainya.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Trash Bag</b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sesuai namanya, barang ini sebenarnya adalah sebuah plastik besar yang biasa
digunakan untuk menampung sampah dalam jumlah yang banyak. Namun, saat musim
hujan kita bisa menggunakan trash bag untuk untuk melindungi isi tas carrier
agar tidak basah akibat hujan deras. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal ini tentu saja dilakukan untuk mengantisipasi air atau embun yang masuk ke
dalam carrier meskipun sudah menggunakan raincover. Caranya pun cukup mudah,
sebelum memasukan semua barang ke dalam tas carrier, pasanglah trash bag di
bagian dalam carrier. Jika dirasa sudah pas menyesuaikan bentuk tas, baru
masukan barang-barang bawaan kita.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memang sih tas carrier jaman sekarang sudah menyediakan pelindung berbahan
parasut yang anti-air. Tapi, kebanyakan masih tembus kalau didera hujan yang
deras. Ingat, masukan barang dari mulai yang terberat dan tidak sering
digunakan terlebih dahulu. Tujuannya, tentu saja agar kita mampu menggendong
carrier sampai pos terakhir.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Kanebo atau Lap Quick Dry </b></li></ul><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nah, peralatan yang wajib dibawa saat mendaki gunung di musim hujan ini sangat
berguna untuk mengeringkan alas tenda atau matras yang basah. Yup, saat membuka
tenda di tengah guyuran hujan kemungkinan besar ada saja cipratan air yang
masuk ke dalam tenda. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Hal tersebut pasti bakal mengganggu tidur atau istirahat kita di dalam tenda.
Oleh karena itu, bawalah kanebo atau lap quick dry lainnya saat mendaki gunung
di musim hujan. kita bisa membeli kanebo di toko aksesoris motor, toko swalayan
dan lain sebagainya. </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Nah, itulah beberapa peralatan yang wajib dibawa saat mendaki gunung di musim
hujan. Tetap utamakan keamanan dan keselamatan saat mendaki gunung ya. </p>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="371">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-42627704749746270832020-11-20T12:00:00.111+07:002020-11-20T12:00:06.390+07:00Manfaat Pohon Pinus Yang Perlu Diketahui<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD6EjoCECMLDT1z8_YmWQ7w-H35HjzcdZlV5KOGYDAuoG_sEl-5S7qfFS4SGV_Xt489s4DB9iBsbbw2cmlVgq9-JomFFleylhKIMInJohrvHYtVxDjsmO46sk1plRbrFHObABeIb-qYAY/s2048/20170525_103125.jpg"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD6EjoCECMLDT1z8_YmWQ7w-H35HjzcdZlV5KOGYDAuoG_sEl-5S7qfFS4SGV_Xt489s4DB9iBsbbw2cmlVgq9-JomFFleylhKIMInJohrvHYtVxDjsmO46sk1plRbrFHObABeIb-qYAY/w400-h300/20170525_103125.jpg" width="400" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Halo sahabat kali ini saya akan berbagi tips tentang pohon pinus yang biasanya dapat dengan mudah kita jumpai ketika berada di tempat wisata, camping atau saat mendaki gunung. Tetapi tahukah kalian kalau pohon pinus ternyata mempunyai banyak manfaat yang bisa kita gunakan dalam kegiatan survival? Nah, penasaran apa saja manfaat pohon pinus yuk simak langsung ulasan lengkapnya.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: left;"> </p><p style="text-align: justify;">Biasanya saat mendaki gunung kita akan menjumpai sebuah area yang dipenuhi oleh pohon pinus. Kita sering menyebutnya sebagai hutan pinus. Nah ternyata, pinus memiliki segudang manfaat yang bisa kita gunakan secara gratis asal kita tahu bagaimana cara memanfaatkannya. Dengan mengetahui manfaat pohon pinus, presentase kesempatan bertahan hidup kita di alam liar akan lebih tinggi.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Berikut adalah manfaat pohon pinus dalam survival:</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Membuat Api Dengan Getah Pinus</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Pohon pinus mengandung getah. Getah tersebut akan keluar ketika kita melukai batang pohon pinus dengan benda tajam seperti pisau. Getah pinus ini biasanya berwarna merah, kental, dan mudah dilihat. Getah pinus ini sangat mudah terbakar sehingga bisa digunakan sebagai starter api, gunakan bersama dengan bunga pinus (kerucut pinus) yang kering. Selain itu cabang pohon pinus yang sudah kita belah akan mengeluarkan banyak getah sehingga dapat kita gunakan sebagai obor.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Obat Herbal dari Pohon Pinus</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Sekarang ini banyak beredar produk obat-obatan herbal yang memanfaatkan pohon pinus. Banyak dijual teh daun pinus untuk kesehatan di toko-toko herbal. Berikut adalah manfaat herbal dari pohon pinus.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;"></p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>Obat Maag & Rematik</b>, Getah pinus dapat digunakan untuk mengobati maag dan rematik (reumathoid arthritis). Cara menggunakannya: adalah dengan mencampurnya dengan air atau mengunyahnya seperti permen karet.</p></blockquote><p> </p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>Obat Flu & Demam</b>, Daun pinus memiliki kandungan vitamin A dan Vitamin C lima kali lebih banyak daripada jeruk sehingga efektif untuk mengobati flu dan demam. Cara menggunakannya: adalah dengan merebus daun pinus kemudian meminum air hasil rebusanya.</p></blockquote><p> </p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>Obat Luka & Anti Bakteri</b>, Getah pinus mengandung antibakteri yang cukup kuat sebagai obat luka. Selain itu getah pinus juga dapat digunakan untuk membendung aliran darah. Cara menggunakannya: Gunakan getah pinus yang masih basah lalu oleskan pada luka dan biarkan mengering.</p></blockquote><p> </p><blockquote><p style="text-align: justify;"><b>Antiseptik</b>, Kulit dalam batang pohon pinus yang agak lembut dan elastis dapat digunakan sebagai antiseptik. Cara menggunakannya: adalah dengan membalutkannya pada bagian yang terluka</p></blockquote><p style="text-align: justify;"></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Pengusir Serangga</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Serangga selain mempunyai manfaat positif sebagai makanan alternatif saat survival juga merupakan hewan parasit yang mengganggu dan mampu mengancam keselamatan. Sebut saja nyamuk, kalajengking, laba-laba, hingga kelabang.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Untuk mengusir serangga, kita dapat membakar getah pohon pinus yang berfungsi sebagai obat nyamuk alami. Sementara itu daun pohon pinus juga mempunyai bau yang tidak disukai oleh serangga sehingga kita bisa membalurkannya ke kulit kita atau menempatkannya pada tenda agar serangga tidak mengganggu kita.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Lem Dari Getah Pinus</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Getah pinus yang lengket dapat kita manfaatkan sebagai lem alami. Setelah mengumpulkan getah cukup banyak, panaskan getah tersebut (namun jangan terlalu panas). Setelah panas, matikan api dan campurkan dengan arang agar daya lekatnya tidak terlalu kuat. Kemudian campur dengan serbuk kayu untuk mempererat lem. Jika getah mengering, maka panaskan kembali agar cair. Lem dari getah pinus dapat kita manfaatkan untuk memperbaiki sol sepatu, menambal wadah air atau makanan, memperbaiki tenda yang bolong atau sebagai lapisan waterproof.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Sumber Makanan</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Kulit bagian dalam pohon pinus dapat kita manfaatkan sebagai makanan darurat. Kulit dalamnya dapat direbus, digoreng, maupun dipanggang. Rasanya sedikit manis. Kacang pinus juga bisa kita makan loh dengan cara memanggangnya terlebih dahulu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Bagaimana sahabat, ternyata manfaat pohon pinus cukup banyak bukan? kita bisa memanfaatkan semua bagian pohon pinus. Tapi ingat, manfaatkan secukupnya dan jangan terlalu banyak memotong atau mengambil kulit dalam pohon pinus agar pohon tidak mati dan dapat menyembuhkan dirinya sendiri. </p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-29412851074358300882020-11-13T12:00:00.088+07:002020-11-13T12:00:03.324+07:00Misteri dan Mitos Gunung Merbabu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0a7-SnFfypH68BT2VyBpQOX_TEFq1NOuSB55gc3xS2OzNe7WEdUfRYylpzg-Cb4P9e9DsZyyB-G6Jw6TUw3jEHAOJI-M0dVUCPLy31ZwA4NXgrlkPz2rBOCj4cvkgVu1xymzoUWNzXM/s1600/Misteri.jpg"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgm0a7-SnFfypH68BT2VyBpQOX_TEFq1NOuSB55gc3xS2OzNe7WEdUfRYylpzg-Cb4P9e9DsZyyB-G6Jw6TUw3jEHAOJI-M0dVUCPLy31ZwA4NXgrlkPz2rBOCj4cvkgVu1xymzoUWNzXM/s640/Misteri.jpg" width="640" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir sebagian besar gunung diyakini sebagai tempat mistis dan menjadi lokasi beragam kejadian gaib dan misterius. Tidak terkecuali, Gunung Merbabu. Gunung Merbabu adalah salah satu gunung di Jawa yang dikeramatkan. Gunung Merbabu di Jawa Tengah ini memiliki cerita-cerita angker yang kerap membuat para pendaki ketakutan. Nah, sabat kali ini saya akan bercerita tentang misteri dan mitos di gunung ini, yuk langsung simak ceritanya</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Macan Merbabu</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Bukannya macan yang sebenarnya, macan gaib konon juga ada di Merbabu. Hantu macan loreng diceritakan suka mengganggu dengan aumannya yang tidak berwujud. Masyarakan sekitar Gunung Merbabu percaya, gunung ini sudah tidak memiliki macan. Namun banyak pendaki yang percaya dan bahkan mendengarnya sendiri bahwa ada suara auman macan, tapi tidak Nampak wujud aslinya. Bahkan kabar kematian seorang wanita di gunung tersebut oleh gigitan makhluk buas pada 2008 menjadi kontroversial karena masyarakat yakin sudah tidak ada lagi macan di Merbabu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Watu Gubug</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Keangkeran Watu Gubug sudah familiar di mata pendaki, yang pernah atau biasa melalui jalur Thakelan. Batu tertumpuk menyerupai gua kecil di jalur tersebut konon menjadi pintu masuk kerajaan gaib di Gunung Merbabu. Tempat yang katanya sering didatangi untuk ritual, sering dijadikan pendaki untuk berteduh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Setan Minta Gendong</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Konon, di Pasar Setan yang dikenal sebagai Pasar Dieng Gunung Merbabu, sering ada setan yang minta gendong kepada pendaki. Makhluk halus tersebut akan duduk di atas tas pendaki dan tanpa disadari pendaki mengarahkan mereka ke puncak gunung. Biasanya setan minta gendong memilih pendaki yang suka mengeluh dan muncul dengan mengeluarkan aroma wewangian yang menyengat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Makhluk Tinggi Besar</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Makhluk gaib yang memiliki nama lain Genderwo ini, menurut mitos kerap beredar di antara para penduduk dan pendaki di Gunung Di Merbabu saat malam hari. Makhluk ini perlu menjadi peringatan bagi para pendaki agar selalu menghormati gunung dengan menjaga perilaku dan lingkungan sekitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Kerajaan di Puncak Gunung</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan gaib ini adalah yang paling banyak dipercayai masyarakat. Konon, ketika Dinasti Mataram berkuasa, Gunung Merbabu digunakan sebagai pusat pemerintahan, tepatnya di Puncak Kenteng Songo. Bersamaan dengan itu, kerajaan gaib juga ada di tempat tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan gaib itu masih memiliki sarana dan prasarana seperti alun-alun, pintu gerbang, jalan, pasar dan lainnya. Alun-alun kerajaan gaib Gunung Merbabu konon terdapat di Pos IV Lempong Sampan. Lalu ada dua pasukan prajurit yang masing-masing berseragam merah dan hijau.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mitosnya siapa pun yang menyerupai warna seragam pasukan merah akan diusir, sebaliknya akan diterima oleh pasukan seragam warna hujau. Karenanya, pendaki disarankan tidak memakai pakaian warna merah atau hijau saat mendaki Merbabu untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sejumlah cerita misteri dan mitos yang berada di gunung merbabu yang masih sering terdengar ceritanya di kalangan pendaki. Percaya tidak percaya semua kembali pada diri masing – masing.</div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-25475444859104561992020-11-06T12:00:00.000+07:002020-11-06T12:00:07.852+07:00Tips Mengatasi Gigitan Lintah Saat Mendaki Gunung<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMEZH1_2GT10eQGD9ok6C3jlxacOjHvNquYURVqw5tivy7sZe6C0Kk2LWXMoEttIh21IaBCcmp22e7L26bTfx9GC2-o_0MgdYml7Tk0V0HhxxL8P4ggNu58Tz_OLGON-ygrSwWSweoSQ/s259/lintah.jpg"><img border="0" height="479" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMEZH1_2GT10eQGD9ok6C3jlxacOjHvNquYURVqw5tivy7sZe6C0Kk2LWXMoEttIh21IaBCcmp22e7L26bTfx9GC2-o_0MgdYml7Tk0V0HhxxL8P4ggNu58Tz_OLGON-ygrSwWSweoSQ/w640-h479/lintah.jpg" width="640" /></a> </p><p> </p><p style="text-align: justify;">Halo sahabat kali ini saya akan berbagi tips cara melepaskan gigitan lintah saat mendaki gunung. Melakukan perjalanan di gunung itu ujiannya bukan cuma lelah fisik dan cuaca yang sulit diprediksi. Karena posisi kita di tengah hutan, pasti kita akan ketemu salah satu hewan yang menggangu yakni pacet atau lintah. Nah, bagaimana cara mengatasinya yuk langsung simak.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Hewan penghisap darah ini sering banget ditemukan di pegunungan yang hutannya masih lebat. Pada dasarnya hewan ini tidak terlalu berbahaya. Cuma kalau sudah digigit atau dihisap lintah bisa bikin gatal.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Yang herannya, kalau digigit dan dihisap darahnya oleh lintah, korban seringkali tidak merasakan apapun. Jadi katanya, hal itu disebabkan karena pacet atau lintah ini saat menempel atau menggigit mengeluarkan zat kimia anestesi yang menyebabkan si korban nggak merasa sakit.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Dan, yang harus kita tahu, kalau sudah kegigit lintah jangan pernah melepasnya dengan cara menarik paksa hewan penghisap ini. Karena kulit yang digigit bisa sobek. Buat melepaskan gigitan lintah banyak cara yang bisa dilakukan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Air Garam</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Hal yang paling mudah untuk dilakukan yakni menyiramkan mulut lintah dengan air garam. Air garam bikin hewan penghisap ini membuka gigitannya, karena lintah peka sama air garam. Supaya nggak terulang digigit lintah lagi, kita bisa mengoleskan air garam tadi ke bagian kaki atau tangan. Pokoknya daerah tubuh yang rawan digigit lintah. </p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Minyak Kayu Putih</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Peralatan untuk mengatasi serangan lintah sebenarnya nggak susah. Kebanyak memang menggunakan barang bawaan yang sudah disiapkan. Kalau tadi pakai air garam, sekarang alternatifnya itu minyak kayu putih. Jadi kalau kita atau rekan kita terkena gigitan lintah, kita bisa menyiramkan minyak kayu putih ke badan dan mulut lintah. Nggak butuh lama kok, biasanya kalau sudah disiram minyak kayu putih bisa langsung lepas gigitan lintahnya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Air Jeruk</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Selain air garam tadi, air jeruk juga bisa untuk melepas gigitan lintah. Jadi kalau kita bawa jeruk ke gunung, bisa dimanfaatkan sebagai pertolongan mengatasi gigitan lintah ini. Jadi kita tinggal peras jeruknya, terus air perasaan itu disiram ke mulut lintah. Tapi usahakan jeruk yang kita gunakan rasanya asam. Rasa asam dari jeruk ini bisa bikin lintah melepaskan gigitanya.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Antisipasi Dari Gigitan Lintah</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Kalau sudah sering naik gunung pasti sudah tahu dengan jenis pakaian apa yang ideal buat hiking. Biar tidak digigit lintah kita harus pakai celana panjang dan benar-benar tertutup sampai ujung kaki. Artinya, harus lengkap menggunakan kaus kaki sampai sepatu yang tertutup rapat. Ujung celana panjang bisa dimasukkan juga ke dalam sepatu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Buat jaga-jaga aja, karena lintah pada dasarnya suka sama area yang hangat. Misalnya perut juga jadi sasaran. Makanya utamakan pakai baju yang tertutup misalnya kemeja, supaya tidak ada ruang untuk lintah menempel di permukaan kulit.<br /> </p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-12304069229116640682020-10-30T12:00:00.000+07:002020-10-30T12:00:03.712+07:00Misteri dan Mitos Gunung Merapi<p style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7N3A9ZI6VkZpYBV25D5w1h4eyC3rakAuQnZbXHyMJKWo6vsQj0R-SPl5Dz6_6cUZel_MsUsTODkpiapunqzpDRJ_RhdGgm2NL98zmR-FIN-1CvL9oPSCxZ18oCWUESAhzYZp_4Oaj44I/s800/Misteri.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="800" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7N3A9ZI6VkZpYBV25D5w1h4eyC3rakAuQnZbXHyMJKWo6vsQj0R-SPl5Dz6_6cUZel_MsUsTODkpiapunqzpDRJ_RhdGgm2NL98zmR-FIN-1CvL9oPSCxZ18oCWUESAhzYZp_4Oaj44I/w640-h332/Misteri.jpg" width="640" /></a><br /></p><p style="text-align: justify;">Gunung Merapi merupkan gunung berapi teraktif di Indonesia yang terletak tepat di tengah-tengah Pulau Jawa. Menurut legenda, Gunung Merapi dikisahkan sebagai pasak yang menjaga keseimbangan Pulau Jawa agar tidak miring. Dikenal dengan keindangan alamnya dan tragedi letusannya, Merapi tetap menyimpak berbagai misteri didalamnya. Banyak cerita mitos besar beredar di kalangan masyarakat dan masih dipercaya hingga sekarang. Nah sekarang saya akan menjelaskan misteri dan mitos gunung merapi yuk langsung simak ceritanya.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Pasar Bubrah</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Masih dibawah puncak Gunung Merapi, Pasar Bubrah adalah rahasia umum untuk soal tempat misteri di Gunung Merapi. Masyarakat setempat percaya jika Pasar Bubrah adalah tempat angker, tempat di mana para mahluk tidak kasat mata berukumpul. Pasar Bubrah merupakan sebuah punggung bukit yang tepat berada di bawah kawah Merapi. Keadaan di lokasi ini cukup datar dan didominasi dengan bebatuan sisa letusan terdahulu. Ada satu tempat di dekat puncak Merapi yang tersohor di kalangan pendaki.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Jangan dikira Pasar Bubrah berwujud seperti tempat jual-beli pada umumnya. Ini adalah pasarnya makhluk gaib, yang memunculkan suasana ramai meskipun nggak ada siapa-siapa. Dari situlah dijuluki sebagai Pasar Bubrah. Warga sekitar dan pengawas Merapi selalu mewanti-wanti pendaki untuk nggak berbuat macam-macam di titik ini. Selalu jaga sopan santun untuk menghormati mereka, meskipun nggak kasat mata. Ada cerita cukup mengerikan di sini.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Cerita tersebut datang dari para pendaki yang mendaki Gunung Merapi beramai-ramai. Salah satu dari mereka mendengar suara gamelan jawa yang khas, dan melihat banyak orang seperti berada di pasar. Sayangnya, pendaki tersebut malah mencari tahu suara gamelan itu dari mana. Keesokannya, si pendaki sudah hilang dari rombongan, dan ditemukan tertidur pingsan di salah satu jurang yang ada di jalur pendakian Gunung Merapi melewati Pasar Bubrah. Jadi, kalau lo mendengar suara gamelan saat berada di jalur pendakian tersebut, pastikan lo tetap bersama rombongan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Nyai Gadung Melati</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Gunung Wutoh adalah salah satu spot angker yang ada di Gunung Merapi. Gunung kecil tersebut dipercaya sebagai sebuah pintu gerbang menuju tempat yang tidak terlihat oleh kasat mata, Keraton Merapi. Dan konon katanya, Gunung Wutoh ini dijaga oleh mahluk yang tidak terlihat oleh mata biasa.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Pernah dengar nama Nyai Gadung Melati di pendakian Gunung Merapi? Ya, Nyai Gadung Melati adalah mahluk halus yang menjaga pintu gerbang Keraton Merapi di Gunung Wutoh tersebut. Sosok perempuan ini konon sering menampakan diri ke para pendaki dan masyarakat sekitar.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Jika tengah menampakan diri, Nyai Gadung Merapi mengenakan pakaian berwarna hijau daun melati. Percaya atau tidak, misteri ini pada akhirnya melekat menjadi sebuah kepercayaan di masyarakat setempat. Pasalnya, jika ada yang bermimpi soal perempuan ini, esoknya pasti Gunung Merapi erupsi.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Keraton Merapi</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Misteri Gunung Merapi tidak berhenti di Nyai Gadung Melati, bahkan bisa dikatakan baru saja mulai. Ini hanya cerita misteri saja, Bicara soal misteri sebuah kerajaan jin yang ada di Gunung Merapi, tentu berkaitan erat dengan istilah Keraton Merapi</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Keraton Merapi adalah sebuah kerajaan yang tidak terlihat mata karena dikendalikan oleh mereka-mereka yang tidak kasat mata juga. Keraton ini ditandai oleh ritual-ritual masyarakat setempat yang memberikan sesaji dan apapun yang menjadi syarat agar sekitaran Gunung Merapi tetap aman dari gangguan-gangguan bahkan erupsi gunung.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Tidak masuk di akal dan logika, memang. Sayangnya, tradisi ini sudah jalan dan menjadi kepercayaan yang perlu dihormati. Tidak maksud menyela, terkadang, tradisi itu memang menyimpan sebuah kebenaran</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Hutan Gamelan dan Binggung</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Siapa bilang jika hutan-hutan di sekitaran Gunung Merapi tidak menyimpan kisah misteri yang penuh dan kental akan mistis serta klenik yang membuat bulu kuduk merinding. Hutan Gamelan dan Bingungan, serta Hutan Patuk Alap-Alap, Hutan Pijen serta Blumbang, adalah beberapa hutan yang dipercaya sebagai rumah dari binatang-binatang peliharaan mahluk tidak terlihat di Gunung Merapi. Terkadang, para pendaki suka mendengar derap kaki kuda yang tengah berlari, tetapi tidak ada kudanya</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Mbah Petruk</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Percaya atau tidak, erupsi hebat Gunung Merapi yang terjadi di tahun 2010 lalu dimulai dengan sebuah pertanda awan yang membentuk salah satu tokoh wayang – punakawan yaitu Petruk, terlukis di atas Gunung Merapi tersebut. Bagi mereka yang melihat jelas, percaya bahwa itu adalah sebuah pertanda jika akan terjadinya sebuah bencana. Betul saja, sontak bumi bergemuruh, awan hitam menyelimuti Gunung Merapi, percikan lava pijar terlihat dari jauh, Gunung Merapi mengamuk</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Itulah cerita misteri dan mitos yang berada di gunung merapi yang masih terdengar ceritanya dikalangan pendaki. percaya tidak percaya semua kembali kepada diri masing - masing </p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-83619198336612138632020-10-23T12:00:00.002+07:002020-10-23T12:00:02.196+07:00Pentingnya Wisata Museum<div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF3sY4R-LC7QYoOroZIWPTuf1qwIV5TKclQUQf5ouZyrRdrvTBMx483kYzjiDUArNFooHzDDp6NsjDKJHEj1uwB2kMFmDjZfuloyQQLNpMYr4R9z_oVTyFTtjJbjJaZTXpMYe_HE-ZTto/s2048/Museum+angkut.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1366" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjF3sY4R-LC7QYoOroZIWPTuf1qwIV5TKclQUQf5ouZyrRdrvTBMx483kYzjiDUArNFooHzDDp6NsjDKJHEj1uwB2kMFmDjZfuloyQQLNpMYr4R9z_oVTyFTtjJbjJaZTXpMYe_HE-ZTto/w426-h640/Museum+angkut.jpg" width="426" /></a></div><br /> </div><div style="text-align: justify;">Museum dapat menjadi pilihan destinasi wisata seru bagi kita yang punya ketertarikan terhadap bidang seni dan sejarah. Selain berfungsi sebagai sarana edukasi, tempat ini juga akan mengajak kita untuk melihat dunia secara lebih luas. Disini kita dapat mempelajari berbagai peristiwa penting lewat informasi yang disuguhkan secara unik. Nah, bagi sahabat kenapa saya bilang begitu penting kita wisata di museum? yuk langsung simak informasi yang saya berikan!<span><a name='more'></a></span><br /><br /><ul><li><b>Mengamati Dunia Secara Luas</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Lewat museum, kita bisa mempelajari perkembangan dunia lebih luas dari biasanya. kita pun dapat mengamati hal-hal di sekitar secara lebih jeli. kita bakal lebih up to date terhadap peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di dalam maupun luar negeri. Pasalnya, museum memungkinkan kita untuk melihat dunia dari dimensi waktu dan tempat berbeda.<br /><br /><ul><li><b>Merasakan Nuansa Unik</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Jika kita mencari tempat liburan yang menyuguhkan nuansa unik dan berbeda, museum bisa menjadi pilihan terbaik. Tempat ini memungkinkan para pengunjung untuk merasakan aneka nuansa dunia yang mungkin belum pernah dilihat sebelumnya. Hal ini tentu akan membebaskan kita dari rasa penat dan suntuk. <br /><br />Ketika pergi ke museum, kita berkesempatan melihat berbagai jenis benda kuno unik. Contohnya seperti mata uang kuno, fosil dinosaurus, dan lain-lain. kita juga dapat menggali informasi seluas-luasnya tentang kehidupan ratusan tahun lalu.<br /><br /><ul><li><b>Melatih Daya Imajenasi</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Museum tidak hanya bisa dijadikan sarana edukasi bagi kita. Tempat ini juga bisa melatih daya imajinasi, khususnya yang masih berusia belia. Rasa ingin tahu kita juga bakal tergelitik saat menjumpai berbagai koleksi museum. <br /><br />Sebagai contoh, kita sedang memasuki museum kereta api. Replika kereta api yang dipamerkan di sini akan memancing rasa ingin tahu pengunjung untuk mengenal lebih jauh seluk beluk transportasi ini. Kita bakal membayangkan bagaimana proses kerja kerata api meski hanya melihat replikanya saja. <br /><br />Saat berkunjung ke museum, kita bisa memuaskan rasa ingin tahu yang mungkin selama ini terbayang dalam pikiran. Kita pun dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang banyak hal. Momen liburan tentu bakal terasa lebih bermakna.<br /><br /><ul><li><b>Wisata di Era Lampau </b></li></ul>Siapapun tentu tahu bahwa masa lalu tidak akan terulang untuk kedua kalinya. Meski begitu, kita berkesempatan merasakan sensasi hidup di era lampau ketika berkunjung di museum. Di tempat ini, kita dapat mengamati kepingan cerita yang sedang terjadi pada momen itu. <br /><br />Sebagai contoh, kita mengunjungi museum yang memamerkan koleksi peninggalan zaman batu. Benda-benda yang dipamerkan tentu mencerminkan budaya yang disepakati masyarakat di zaman itu. Baik itu alat untuk memasak hingga alat berburu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Nah, mengapa kita perlu berkunjung ke museum di masa liburan. Museum tentu bisa menjadi destinasi wisata menarik bagi kita penyuka sejarah dan seni. Suasana unik yang dihadirkan tempat ini tentu bakal membantu kita terlepas dari suntuk dan penat. Semoga informasi di atas menumbuhkan minat kita untuk lebih sering mengunjungi museum.</div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-63398309581871004162020-10-16T12:00:00.027+07:002020-10-16T12:00:06.763+07:00Misteri dan Mitos Gunung Prau<p style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRpvDMgPfzgN0tpSIFMJLi3daqKRjSOzfbyiOiTL17DG2_ZpMm6rcM2A0F7MaSJ5w8_UItfHTYXSv3Yj8ZRZg0so54Y_wjbXiW19WRQnTCPG_Q_UTzU2jPyqAi_VUaYY4m7nYeoFf7GXE/s800/Misteri.jpg"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRpvDMgPfzgN0tpSIFMJLi3daqKRjSOzfbyiOiTL17DG2_ZpMm6rcM2A0F7MaSJ5w8_UItfHTYXSv3Yj8ZRZg0so54Y_wjbXiW19WRQnTCPG_Q_UTzU2jPyqAi_VUaYY4m7nYeoFf7GXE/w640-h332/Misteri.jpg" width="640" /></a> </p><p style="text-align: justify;">Misteri Gunung Prau berawal dari kepercayaan warga setempat. Warga meyakini beberapa hal di dalam balutan gunung indah ini. Sebagai pendaki, menghormati keyakinan warga adalah hal yang perlu dilakukan. Dan ini tentu menarik jika melihat nusantara diisi dengan banyak cerita rakyat. Sebagai pengunjung, cukup taruhlah hormat atas kepercayaan yang diyakininya. Dan baiknya tidak mengganggu, karena bisa saja terjadi hal yang tidak menyenangkan selama perjalanan. Nah, apa saja misteri dam mitos yang tersimpan di gunung prau ini? Mari simak ulasannya di bawah ini!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Sebutan Gunung Mayit</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Penamaan Gunung Prau ini menyimpan banyak misteri. Beberapa orang menamainya dengan Prau, dan ada juga yang menamai dengan Gunung Mayit. Asal usul gunung prau ini tak lepas dari bentuk fisik gunung tersebut. Tentunya tanpa melepas gambaran dari pegunungan mungil ini. Dinamai dengan Prau tak lain bentuknya menyerupai Perahu. Ini menurut cerita rakyat di kawasan tersebut. Tentunya bentuk pegunungan yang menyerupai perahu dilihat dari atas udara. Sementara bagian lembah-lembah yang ada di bawahnya diserupakan dengan ombak.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Menurut cerita rakyat, pegunungan ini juga menyimpan sumber air yang melimpah. Mitos ini masih diyakini. Dan entah kebetulan atau tidak, nyatanya di dataran tinggi Dieng ini banyak dijumpai sumber air dan telaga. Misteri Gunung Prau selanjutnya adalah tentang penamaan Gunung Mayit. Penamaan ini disebabkan oleh posisi gunung yang mirip sekali dengan Pocong yang sedang rebahan. Tentunya bila dilihat dari kejauhan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Oyot Rimpang</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Ketika kita melakukan pendakian dari Dieng Kulon, kita akan melewati jalur dengan keunikan medannya. Bahkan dengan pemandangan yang tak biasa. Perjalanan diawali dengan melewati vegetasi pepohonan lebat, sampai akhirnya menuju area Tower. Setelah itu, kita bakalan menjumpai rerumputan dan bunga daisy yang indah.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Nah, di salah satu area bunga daisy inilah kita akan menemukan Oyot Rimpang. Oyot Rimpang ini merupakan pepohonan tinggi berjumlah sekitar 4-5 buah. Pepohonan ini saling berdekatan dan berbentuk kotak. Jejeran pohon yang membentuk kotak inilah yang dipercaya sebagai Pintu Ghaib. Menurut ceritanya, orang yang memasuki area kotak tersebut akan masuk ke dimensi lain. Orang tidak bisa keluar kembali, dan hanya memutar di kawasan tersebut. Bahkan, ada juga yang mengatakan jika orang memasukinya, nyawanya tidak terselamatkan.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: left;"><li><b>Tempat Bersemayam Para Dewa</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Dieng sendiri dibentuk dari dua suku kata dalam bahasa kawi. Kata “Di” berarti tempat ataupun gunung. Sedangkan kata “Hyang” yang diubah dari “Eng” bermakna Dewa. Dilihat dari cerita warga setempat, pegunungan ini masih dijaga oleh para dewa sampai saat ini. Dan para penunggunya akan berkumpul di Candi Arjuno ketika dipanggil dalam upacara adat. Misalnya upacara potong rambut gimbal.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Entah benar atau tidak, yang pasti misteri di gunung prau ini masih dipercaya. Dan bagi pendaki, menghormati keyakinan warga adalah hal yang baik. Caranya adalah tidak berkata kasar saat memasuki gunung, ataupun tidak merusak apapun di pegunungan. Khususnya, jagalah kesopanan saat melakukan pendakian. Entah itu dari jalur dieng ataupun jalur pendakian prau lainnya seperti melalui jalur wates Akhirnya, menjaga kesopanan jauh lebih baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Itulah misteri Gunung Prau yang sejauh ini masih diyakini oleh para warga setempat.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Itulah cerita misteri dan mitos yang berada di gunung Prau yang masih terdengar ceritanya dikalangan pendaki. percaya tidak percaya semua kembali kepada diri masing - masing </p>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-57824585681610555142020-10-09T12:00:00.373+07:002020-10-09T12:00:00.176+07:00Pentingnya Bikin Itinerary Sebelum Liburan<div><p style="text-align: center;"></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5cqVKlKQ15JOz15u0R9kFeE_wGQUfig8J1QcuQ8ThyphenhyphenW2Z9kLflSrnqeKLCHGshSRnw4TnY6b9-nDBAcc2JXFsgIZtkGLcw3HBR9ChsEkG3yW62ybksKGJTtPgsZHAdmr9aU5_dcGIbTY/s1102/amazing-travel-itinerary.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1102" data-original-width="735" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5cqVKlKQ15JOz15u0R9kFeE_wGQUfig8J1QcuQ8ThyphenhyphenW2Z9kLflSrnqeKLCHGshSRnw4TnY6b9-nDBAcc2JXFsgIZtkGLcw3HBR9ChsEkG3yW62ybksKGJTtPgsZHAdmr9aU5_dcGIbTY/w266-h400/amazing-travel-itinerary.png" width="266" /></a></div><br /> <p></p><p style="text-align: justify;">Perkiraan durasi perjalanan hingga perkiraan seluruh biaya biasanya selalu ada dalam setiap rencana perjalanan atau yang biasa disebut dengan itinerary. Walaupun sedikit rumit, ternyata daftar itinerary sangat sangat bermanfaat memudahkan liburan kita loh sahabat. Nah ini beberapa manfaatnya yuk langsung simak aja ulasanya!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Perencanaan yang matang tentu saja menjadi kunci utama pada setiap keberhasilan. Tak terkecuali dalam aspek jalan-jalan atau liburan. Kunci keberhasilan dalam melakukan setiap liburan bisa dibilang berasal dari perencanaan itinerary yang matang dan terperinci serta dengan sangat hati-hati. </p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Itinerary merupakan jadwal rincian kegiatan selama kita traveling terkait dengan detail waktu beraktivitas hingga perkiraan estimasi biaya yang akan dikeluarkan. Biasanya, dalam susunan itinerary tercantum daftar tujuan destinasi wisata, kegiatan disana, tempat menginap, transportasi, hingga detail kegiatan lainnya seperti jadwal makan dan belanja souvenir atau oleh-oleh.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Sebaiknya, susun itinerary terlebih dahulu sebelum liburan. Pasalnya, hal tersebut bakal membantu kita terhindar dari kebingungan atau ketidakjelasan selama liburan. Berikut ini beberapa manfaat membuat itinerary yang bakal membuat liburan kita lebih terencana.</p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Tentukan Tanggal</b></li></ul><p style="text-align: justify;">Langkah pertama yang paling mudah untuk kita membuat sebuah itinerary ialah menentukan tanggal baik untuk berangkat maupun pergi. Bukan haya itu saja, namun jangan lupa pula untuk menentukan hari apa saja kita akan menghampiri spot-spot yang kita akan tuju.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selalu menyediakan kalender ya, setelah itu gunakan kertas ataupun bisa kita kerjakan di note di handphone. Nah, di dalam dokumen tersebut kita tinggal membuad jadwal secara detil, yang isinya kapan kita tiba di lokasi hingga jadwal-jadwal lainya.</p><p><br /></p><ul style="text-align: left;"><li><b>Memaksimalkan Waktu <br /></b></li></ul><p style="text-align: justify;">Tak bisa dipungkiri, momen liburan pasti sangat menyenangkan. Namun, kita pasti mempunyai waktu yang sangat terbatas untuk merasakan momen yang sangat berharga tersebut. Kalau kita telah menyusun itinerary, pasti kita bisa memaksimalkan waktu yang sangat terbatas itu.</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Pasalnya, semua pasti sudah terencana dengan baik dan terperinci. Jadi, kita bisa fokus liburan dan nggak bakal bingung dengan destinasi dan kegiatan selanjutnya. Dengan begitu, tidak akan ada waktu yang terbuang percuma selama kita liburan. </p><p style="text-align: justify;"> </p><ul style="text-align: justify;"><li><b>Realistis</b></li></ul></div><p style="text-align: justify;">Terkadang ketika kita merencanakan sebuah perjalanan seringkali merupakan satu faktor penting yaitu realistis. Ini merupakan sebuah pemikiran yang patut selalu ada disetiap pembuatan itinerary. kita bisa melihat dari berbagai aspek mulai dari keuangan hingga kondisi fisik dan yang terpenting apakah waktunya masih cukup?</p><p style="text-align: justify;"><br /><b></b></p><p style="text-align: justify;">Untuk bisa mengunjungi semua tempat yang kita inginkan dalam satu kali jalan tentu bisa menjadi sebuah tantangan besar. sangat disarankan untuk mengutamakan atau membuat prioritasnya saja nih. Percayalah kalo kita terlalu memaksakan untuk bisa mengunjungi semua tempat yang kita inginkan malah akan membuat kita stres</p><p style="text-align: justify;"> </p><p style="text-align: justify;">Selain itu kita juga jangan lupa untuk mengecek kapan waktu libur, jadwal transportasi umum beserta jam buka tempat yang ingin kita tuju. Kita juga harus mempersiapkan diri kita untuk mendapatkan momen semisal tiba-tiba jadwal berubah dan sayang sekali jika tidak dilakukan. Tapi kembali lagi ya untuk merubah jadwal yang kita bikin harus realistis</p><p style="text-align: justify;"><br /><b></b></p><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Memprioritaskan Keinginan <br /></b></li></ul><p>Saat liburan di suatu tempat pasti kita sering merasa kebingungan untuk memilih destinasi wisata dalam waktu tertentu. Nah, dengan menyusun itinerary kita bakal lebih mudah memprioritaskan dan mengalokasikan waktu untuk hal yang ingin kita nikmati selama liburan.</p><p> </p><p>Jika sudah menyusun itinerary, kita pasti bisa memprioritaskan tempat-tempat wisata yang sudah sangat diimpi-impikan sebelumnya. Jika ada waktu liburan tersisa, kita bisa mengalokasikan waktu tersebut untuk mengunjungi destinasi wisata menarik lainnya. Dengan begitu, kita nggak akan kehilangan sesuatu yang benar-benar ingin kita kunjungi.</p><p> </p><ul><li><b>Mempermudah Mobilitas Selama Traveling</b></li></ul><p>Daftar itinerary ternyata bisa memudahkan mobilitas kita selama traveling lho. kita bisa jadi lebih mudah dan cepat bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. kita bisa menyusun berbagai macam strategi untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang posisinya saling berdekatan atau satu arah. Kita juga bisa menentukan moda transportasi apa yang akan digunakan selama liburan dalam daftar itinerary. Liburan pun bisa lebih terencana dan pastinya bakal terasa sangat menyenangkan.</p><p> </p><ul><li><b>Biaya Liburan Jadi Terkendali </b></li></ul><p>Saat berlibur, pasti ada saja hal-hal yang membuat kantong jebol. Mulai dari oleh-oleh, kuliner lokal yang dijual eksklusif hingga godaan untuk mencoba wahana wisata dengan biaya tambahan. Meskipun menyenangkan, hal tersebut tentu saja sangat berdampak pada perekonomian setelah liburan.</p><p> </p><p>Oleh karena itu, sebaiknya susun itinerary terlebih dahulu sebelum liburan. Pasalnya, susunan itinerary yang baik biasanya berisi daftar rencana akomodasi, transportasi, lokasi atau atraksi, dan makanan selama liburan disertai dengan perkiraan biayanya. Perkiraan biaya ini tentu saja bisa kita cari tahu dengan mudah di dunia maya. Jadi, kita bisa sesuaikan aktivitas dan fasilitas selama liburan dengan budget yang tersedia.</p><p> </p><ul><li><b>Rencanakan Hal-Hal Tak Terduga</b></li></ul>Jangan pernah mempunyai pemikiran kalo kita melakukan perjalanan berarti kita tidak akan dihadapkan dengan momen-momen yang menyenangkan loh. karena berada tempat baru atau yang tidak familiar, tentu ada banyak kemungkinan bisa terjadi. Mungkin hal yang paling mudah untuk kita rencanakan hal-hal tidak terduga ialah di transportasi. Kita tidak bakal<b> </b>kan kalo tiba-tiba pesawat yang akan kita tumpangin delay dengan waktu yang tak tertentu. selain itu juga dengan kejadian apabila barang-barang kita ada yang hilang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Untuk bisa menghadapi itu semua kita juga patut menyimpan nomer-nomor pihak berwajib di tempat tujuan kita. Seperti nomor polisi, rumah sakit atau tempat-tempat lainya. Perlu di ingat ini merupakan faktor penting di setiap perjalanan kita, sehingga patut juga untuk dimasukan ke dalam itinerary.<br /></div><div style="text-align: justify;"></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p>Nah, itulah beberapa manfaat membuat itinerary yang bakal membuat liburan kita lebih terencana. Walaupun membuatnya sedikit rumit, ternyata ada banyak keuntungan yang bisa kita rasakan selama liburan,. Yuk, mulai bikin itinerary buat liburan selanjutnya. <br /> </p></div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-84614737621383744102020-10-02T12:00:00.000+07:002020-10-02T12:00:03.339+07:00Misteri dan Mitos Gunung Sindoro<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgod5cNKRjxJ2yiZEMDi6zgrEeW6zOIpkLEWaW1zMyTYP45rSAHopeDPc3bKDuh_QKOEPpz0KSMUDWYKmXi4LJrwv7oxVCmmwq7UCIx8hh_-rkYB5OpjINyTTXOJpmfZN2A4CJ9M89J8dM/s1600/Misteri.jpg"><img border="0" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgod5cNKRjxJ2yiZEMDi6zgrEeW6zOIpkLEWaW1zMyTYP45rSAHopeDPc3bKDuh_QKOEPpz0KSMUDWYKmXi4LJrwv7oxVCmmwq7UCIx8hh_-rkYB5OpjINyTTXOJpmfZN2A4CJ9M89J8dM/s640/Misteri.jpg" width="640" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir sebagian besar gunung diyakini sebagai tempat mistis dan menjadi lokasi beragam kejadian gaib dan misterius. Tidak terkecuali, Gunung Sindoro yang merupakan gunung api aktif tertinggi di Pulau Jawa. Gunung yang juga disebut Gunung Sindara atau Sundoro ini memiliki ketinggian mencapai 3.150 meter di atas permukaan laut. Hal itulah yang menjadikan Sindoro sebagai pilihan ideal bagi pendaki yang mencintai tantangan. Nah, disini saya akan bercerita tentang Misteri dan mitos Gunung Sindoro. Yuk langsung saja simak ceritanya.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pusat Energi Feminitas Tanah Jawa</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Seperti Yin dan Yang, kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dipercaya merupakan pusat energi yang saling berlawanan. Sindoro disebut sebagai pusat energi feminitas, sebaliknya kembarannya merupakan pusat maskulinitas yang bersifat panas. Kehadiran kedua pusat energi ini diyakini berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam tanah Pulau Jawa</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Maksiat Sebabkan Gunung Meletus</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Sindoro sempat diduga meletus karena perbuatan maksiat yang begitu marak di jaman itu. Jin baik yang menghuni gunung pun merasa kesal atas tindakan-tindakan tersebut. Karena itu, mereka pun berdoa agar pendaki gunung diberi azab berupa gunning meletus. Makanya, kita harus tetap menjaga sopan santun saat mendaki mendaki gunung dimanapun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Dihuni Jin Baik dan Dijaga Bidadari</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu mitos paling sering dibicarakan tentang Gunung Sindoro adalah tempat yang dihuni oleh makhluk halus. Tapi jangan khawatir karena jin yang ada di sini dipercayai adalah jin baik. Karena itu, makhluk tak kasat mata ini pasti akan benci dengan pendaki yang suka melakukan perbuatan maksiat di kawasan gunung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Bunga Edelweis Wangi Semerbak Karena Bidadari</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Selain jin baik tersebut, Sindoro juga memiliki keistimewaan tersendiri dengan Bunga Edelweis yang disebut-sebut paling harum di antara semua gunung di Indonesia. Katanya sih karena gunung ini dijaga oleh bidadari sehingga mampu menjaga wangi Edelweis tetap semerbak hingga bertahun-tahun. Jadi makin penasaran untuk mencium langsung bunga abadi ini di Sindoro? Tapi jangan sampai dicabut dan merusak pemandangan natural yang indah, ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pernah Jadi Pusat Peradaban Mataram Kuno</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Misteri yang tak kalah menarik adalah anggapan bahwa Gunung Sindoro merupakan pusat peradaban Mataram Kuno. Sayangnya, letusan gunung menyebabkan peradaban tersebut harus luluh lantak. Kesimpulan tersebut dipercayai oleh sejumlah ahli sejarah atas adanya berbagai situs kuno di Temanggung dan Wonosobo. Kita pun dapat menyaksikan beragam artefak sejarah yang diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Kabut Hitam Bikin Pendaki Tersesat</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Kalau biasanya daerah pegunungan diselimuti kabut putih, maka beda halnya dengan Gunung Sindoro. Memang hampir setiap hari kabut putih menyelimuti puncak dan badan Gunung Sindoro. Meski demikian, ada pula kabut hitam yang disebut dengan “pedhut”. Naasnya, kabut hitam yang sering muncul tiba-tiba di kawasan puncak gunung tersebut kerap menuntun pendaki ke jalan sesat. Jadi harus benar-benar waspada saat tiba-tiba berhadapan dengan kabut hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Jangan Melamun saat Mendak </b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Bukan hanya kabut hitam, melamun saat mendaki pun bisa bikin kita tersesat di Gunung Sindoro, lho. Makanya melamun merupakan aktivitas yang dilarang keras saat berada di kawasan ini. Kehidupan dunia dalam dimensi lain menjadi penyebabnnya. Soalnya kalau kita melamun, hal itu dapat memberikan kesempatan bagi makhluk halus untuk mengganggu kesadaran. Beberapa pengakuan penyintasnya menyebutkan pengalaman-pengalaman ekstrim, seperti seolah sedang melayang di udara, dibawa ke bibir jurang dan jatuh, dan menelusuri pelosok hutan hingga tersesat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pasar Gaib di Puncak Sindoro</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Lapangan datar di puncak Gunung Sindoro merupakan spot yang harus kita waspadai. Lapangan yang kerap dijadikan basecamp terakhir pendaki untuk menginap di puncak Sindoro ini ternyata menyimpan misteri mencekam. Sejumlah pendaki kerap menyaksikan adanya pengalaman-pengalaman gaib berupa aktivitas pasar tradisional di alun-alun puncak Sindoro ini. Karena itulah, spot ini dikenal sebagai pasar gaib atau pasar setan. Ngeri, kan? Tapi ada juga yang sengaja berkunjung ke sini untuk adu nyali dan keberanian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah cerita misteri dan mitos yang berada di gunung sindoro yang masih terdengar ceritanya dikalangan pendaki. percaya tidak percaya semua kembali pada diri masing - masing.</div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-20779430857425355802020-09-25T12:00:00.069+07:002020-09-25T12:00:00.529+07:00Peraturan Ini Wajib Ditaati Para Pendaki<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHdPwC7Qrh6eOtqXHNfP7OjodOClEl3LrqixS9T59BZIQOKZoadDbq1TmtrLQjTDNHfF6Zqp4zNkR2lOtoJ5UAXZVsoagiV5JUcshcl9F2ImMO_QwDUr6Ous7OsGG3hoMiuxF6uwQIITA/s2013/Keong+Traveler.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1953" data-original-width="2013" height="620" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHdPwC7Qrh6eOtqXHNfP7OjodOClEl3LrqixS9T59BZIQOKZoadDbq1TmtrLQjTDNHfF6Zqp4zNkR2lOtoJ5UAXZVsoagiV5JUcshcl9F2ImMO_QwDUr6Ous7OsGG3hoMiuxF6uwQIITA/w640-h620/Keong+Traveler.png" width="640" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"> </div><div style="text-align: justify;">Pemandangan matahari terbit di puncak gunung tentu saja menjadi target utama para pendaki. Jalur trekking hingga puluhan kilometer pun harus ditempuh untuk bisa mencapai puncak gunung impiannya. Tak hanya fisik yang kuat, para pendaki pun dituntut harus mematuhi sejumlah peraturan agar bisa pulang selamat sampai di rumah. Nah apa saja yang perlu ditaati yuk di simak langsung!<span><a name='more'></a></span></div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Saat berkunjung ke suatu tempat para petualang pasti dituntut agar selalu mematuhi etika yang berlaku, termasuk saat menjelajahi hutan menuju puncak gunung. Aktivitas mendaki gunung memang bukan sekedar aktivitas liburan biasa. Pasalnya, para pendaki harus paham bagaimana cara bersikap saat berada di jalur pendakian di tengah alam liar.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selain kekuatan fisik dan persiapan logistik yang matang, komitmen menjaga lingkungan juga harus dimiliki setiap pendaki. Jangan sampai lingkungan gunung yang asri menjadi tercemar karena aktivitas pendakian. Selain peraturan tertulis, ternyata ada juga peraturan tidak tertulis yang wajib dipatuhi seluruh pendaki. Berikut ini beberapa peraturan penting yang wajib dipatuhi para pendaki gunung.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Jangan Meremehkan Medan Pendakian</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Sebaiknya persiapkan semuanya sebaik mungkin dan usahakan jangan pernah merepotkan pendaki lainnya. Persiapkan semua logistik, peralatan hingga wawasan terkait jalur pendakian di gunung tujuan kita. Mulai dari mempelajari medan pendakian hingga mencari tahu tentang situasi dan kondisi di atas gunung. Ingat, jangan jadi pendaki yang sok tahu, apalagi sampai menyepelekan medan pendakian.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kita bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait gunung yang akan kita daki. Agar informasi yang kita dapatkan semakin banyak, kita juga bisa tanyakan langsung kepada teman atau pendaki lainnya yang sudah sering mendaki gunung. Dengan begitu, kita bisa mempersiapkan diri lebih matang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Bersikap Ramah Sesama Pendaki</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Naik gunung juga ada etikanya. Bersikaplah ramah dengan pendaki lain dengan saling bertegur sapa dan memberikan jalan ketika berpapasan di jalan setapak. Jika merasa sangat lelah dan ingin beristirahat di jalan setapak, sebaiknya jangan beristirahat terlalu lama karena bisa menghalangi jalan pendaki lain.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Selain itu, hormati warga sekitar kalau sekiranya kita ingin melewati ladang atau berpapasan dengan mereka. Ucapkan “permisi” sambil melemparkan senyuman. Bagaimana pun juga, mereka adalah 'tuan rumah' di tanah sedang kita pijak, jadi bersikaplah selayaknya orang yang sedang bertamu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Bawa Sendiri Semua Perlengkapan Pribadi</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Setiap pendaki pasti sudah merasa kerepotan dengan barang bawaannya masing-masing. Nah, biar tak menyusahkan pendaki lain, usahakan agar membawa perlengkapan pribadi lo sendiri, bro. Jangan pernah mengandalkan teman seperjalanan apalagi sampai merepotkannya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Kalau kita sudah bertekad ingin menggapai puncak gunung, maka jadilah orang yang bertanggung jawab. Bagaimanapun, salah satu tujuan dari naik gunung adalah untuk belajar menjadi pribadi yang lebih mandiri dari sebelumnya. Oleh karena itu, usahakan bawa semua perlengkapan pribadi kita sendiri. Kalau kita masih kuat, boleh juga bawa beberapa perlengkapan kelompok, seperti kompor portable, nesting, frame tenda dan perlengkapan lainnya.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Dilarang Mengambil Apa Saja di Gunung</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Kalau kita memang melihat sesuatu hal menarik yang ada di gunung, maka biarkanlah. Jangan mencoba-coba untuk menyentuh apalagi mengambilnya. Biasanya, beberapa pendaki nakal sengaja memetik bunga atau mengambil hewan untuk dibawa pulang.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Padahal, belum tentu apa yang kita bawa bisa hidup di tempat yang bukan habitatnya. Jadi, biarkan semua hal tersebut berada di tempat aslinya. Ingat, jangan pernah tinggalkan apapun kecuali jejak, jangan ambil apapun kecuali dokumentasi dan jangan membunuh apapun kecuali waktu.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><ul><li><b>Bawalah Sampah Turun</b></li></ul></div><div style="text-align: justify;">Satu hal ini sangat penting yang harus di tanamkan pada diri kita jangan pernah meninggalkan sampah di gunung. seorang pendaki dilarang keras meninggalkan sesuatu, seperti meninggalkan sampah dan membuang sampah di sembarangan tempat. Bawa turun lagi sampahnya jangan mau isinya saja yang dibawa, namun harus pula kemasannya. Dan jangan pula meninggalkan teman kita di gunung, ini juga termasuk yang paling dilarang. Bersama memulai mendaki, bersama pula mengakhiri pendakiannya. Saling bertanggung jawablah terhadap sesama pendaki. Hadapi bersama! Apapun yang terjadi, jangan egois, dan menghianati teman sendiri </div>KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-47835420484989549302020-09-18T12:00:00.000+07:002020-09-18T12:00:02.609+07:00Misteri dan Mitos Gunung Lawu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic38Ns0z2Sk1fK5nXYngsp43r5Kv_RtIcNGwruGQIq0_lEw7BT9RY0A2WbC3IZ6szufFqFdtC0MH2x5Y4hZqToc1afglTFEL3lPL186NRorKe0cZB3dddsc5KmjewNTBpE_HWE3zt3sKw/s1600/Misteri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="800" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic38Ns0z2Sk1fK5nXYngsp43r5Kv_RtIcNGwruGQIq0_lEw7BT9RY0A2WbC3IZ6szufFqFdtC0MH2x5Y4hZqToc1afglTFEL3lPL186NRorKe0cZB3dddsc5KmjewNTBpE_HWE3zt3sKw/s640/Misteri.jpg" width="640" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Lawu merupakan gunung yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Gunung ini kerap dijadikan tujuan pendakian di pulau Jawa. Saat berada di Puncak Gunung Lawu, seseorang dapat melihat panorama yang sangat memanjakan mata. Namun di balik keindahan panorama di sekitar Gunung Lawu, rupanya tempat ini menyimpan berbagai misteri. Nah, kali ini saya akan membahas misteri dan mitos terkait Gunung Lawu. Langsung saja kita simak pembahasannya.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Jangan Pernah Berbicara Aneh-Aneh</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Konon katanya Gunung Lawu ini seperti memiliki ruh atau jiwa, jadi ia seakan-akan hidup. Lantaran hidup, maka ia pun bisa mendengar semua suara yang ada di atas punggungnya, termasuk para pendaki. Makanya ada mitos yang mengatakan kalau kita jangan sampai bicara yang aneh-aneh di sini. Karena mungkin akan terjadi hal yang tidak-tidak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Misalnya saat mendaki kemudian terlontar kata capek, nggak kuat, dan sebagainya. Atau mungkin saat berkemah mengelu dingin dan semacamnya. Percaya nggak percaya ketika hal tersebut kita ucapkan maka akan benar-benar terjadi. Tadinya nggak kenapa-kenapa eh tiba-tiba rasanya sangat capek, atau sebelumnya cuaca biasa saja dengan cepat berubah sangat dingin. Jaga bicara adalah hal yang paling penting untuk dilakukan di sini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Dilarang Memakai Baju Berwarna Hijau</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya tidak ada masalah sih mau pakai baju warna apa pun ketika mendaki, yang penting adalah kenyamanan. Tapi, jika kamu ingin mendaki Lawu maka setelan harus benar-benar diperhatikan. Usahakan untuk nggak memakai baju yang warnanya adalah hijau daun. Alasannya sendiri menurut penduduk sekitar adalah lantaran warna ini cukup keramat di Gunung Lawu. Takutnya, ketika seseorang memakai ini ia mungkin nggak akan bisa kembali pulang. Memang terdengar sangat absurd sih, tapi lebih baik jangan dilanggar</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Bertemu Jalak Gading Adalah Berkah</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Jalak Gading adalah salah satu hewan khas yang ada di Gunung Lawu. Dan si burung satu ini juga sering dikaitkan dengan mitos soal Lawu. Katanya nih, barang siapa bertemu dengan burung Jalak Gading saat mendaki maka itu adalah pertanda yang baik. Sebaliknya, jika tidak bertemu dengan burung tersebut mungkin keadaannya bakal sangat tidak terduga. Bisa jadi baik-baik saja, tapi sering pula tidak demikian. Katanya, burung satu ini hanya akan muncul jika hati para pendakinya tulus. Maksudnya datang ke gunung dengan niat baik dan tidak merusak, misalkan memetik Edelweis yang ada di puncaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Mendakilah Dengan Jumlah Genap</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum memastikan untuk mendaki ke Gunung Lawu, alangkah baiknya jika diperhatikan dulu soal jumlah personil yang bakal berangkat. Usahakan jumlahnya selalu genap berapa pun itu. Pasalnya nih, kalau yang mendaki jumlahnya ganjil maka akan terjadi kesialan. Memang terdengar seperti hal yang mustahil ya, tapi pada kenyataannya hal tersebut sering terjadi. Ketika satu rombongan berangkat dengan jumlah ganjil, mereka pasti mengalami hambatan. Entah satu orang tersesat, terkilir, dan lain sebagainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Mitos Kupu-Kupu Hitam Bersayap Biru</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Selain Jalak Gading, ada satu lagi hewan yang kental dengan mitos Lawu. Hewan ini adalah kupu-kupu hitam dengan sayapnya yang bergambar biru. Mitosnya nih, barang siapa ketika mendaki Lawu kemudian menemukan salah satu di antara kupu-kupu itu, maka berarti ia sangat disambut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika tidak bertemu tidak masalah juga, karena menurut orang-orang sekitar kupu-kupu ini adalah tanda kebaikan bukan sebaliknya. Lalu, ketika bertemu dengan si kupu-kupu usahakan tidak berbuat apa pun. Misalnya menangkap atau bahkan melemparinya. Jika hal tersebut dilakukan, maka bersiaplah untuk sesuatu yang sangat buruk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Bulak Peperangan</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Jalur Pendakian ini menawarkan pemandangan yang indah dan relatif masih asri ketimbang Jalur Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Namun, kontur jalur dan medan yang curam, serta suasana yang terkesan angker membuat banyak pendaki yang memilih jalur yang lebih favorit seperti Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu. Di jalur ini, sebelum sampai di puncak, pendaki harus melewati padang savana Bulak Peperangan yang konon, sering terdengar suara peperangan saat berkemah di tempat ini pada malam hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Macan Gaib Lawu</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sosok berwujud harimau loreng ini dipercaya sebagai sosok gaib penunggu gunung ini. Konon, kehadiran Macan Lawu ini dianggap sebagai sebuah pertanda buruk tapi terkadang dianggap juga sebagai pertanda baik bagi orang-orang yang mencari “ilmu” di gunung ini. Nah setiap malam satu suro, banyak orang yang berbondong-bondong menuju Gunung Lawu untuk melakukan ritual.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal yang diminta pun bermacam-macam, mulai dari minta kesaktian, kekayaan, sampai dengan jodoh. Pertanda apabila permintaan tersebut dikabulkan ditandai dengan munculnya sosok manusia berbulu loreng yang mirip dengan macan. Kehadiran Macan Lawu biasanya akan diiringi dengan peristiwa yang menggegerkan loh seperti penemuan mayat yang mungkin sudah hilang beberapa waktu di Gunung Lawu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pasar Setan</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Kabarnya, di Gunung Lawu terdapat pasar gaib atau pasar setan. Pasar gaib ini terletak di lereng Gunung Lawu. Masyarakat sekitar percaya hanya orang tertentu saja yang dapat merasakan adanya aktivitas pasar gaib di Gunung Tersebut. Konon, jika ada kita mendengar seseorang yang menawarkan barang dagangan, ia diminta melempar uang kecil di tempat itu kemudian mengambil batu, seolah-olah sedang berbelanja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Soal mitos sih memang antara percaya dan tidak percaya. Tapi, bagi kita yang benar-benar pengen ke sini memang ada baiknya mengindahkan soal mitos tersebut. Bukan karena percaya, mungkin lebih untuk berjaga-jaga saja. Hal itu juga sebagai wujud kita menaati peraturan-peraturan yang sudah jadi pakem di sana. Intinya, kita bisa mendaki dengan hati senang tanpa terganggu dengan hal-hal tertentu.</div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-46040126481929277282020-09-11T12:00:00.000+07:002020-09-11T13:54:50.766+07:00Misteri dan Mitos Gunung Sumbing<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0GGFdp04cUeE1SD_GetyQcGqkCykZmPpPVoXBPSkcw_5veAkYJxQxeJXywSbG0J6E-Ua3e1IPRvZ3pAaiEXMYe8gcQy8EtQrBkO3qcAU2JUQJ7JPQNQKbuNSA0fxKdv-WEtXhCfosYCQ/s1600/Misteri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="800" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0GGFdp04cUeE1SD_GetyQcGqkCykZmPpPVoXBPSkcw_5veAkYJxQxeJXywSbG0J6E-Ua3e1IPRvZ3pAaiEXMYe8gcQy8EtQrBkO3qcAU2JUQJ7JPQNQKbuNSA0fxKdv-WEtXhCfosYCQ/s640/Misteri.jpg" width="640" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir sebagian besar gunung diyakini sebagai tempat mistis dan menjadi lokasi beragam kejadian gaib dan misterius. Tidak terkecuali, Gunung Sumbing yang merupakan gunung api aktif tertinggi di Pulau Jawa. Gunung sumbing terletak di jawa tengah, Gunung sumbing jawa tengah ini memiliki kembaran yang namanya gunung sindoro yang dulunya gunung ini diibaratkan sebagai anak kembar. Nah di sini saya akan membagikan cerita misteri dan mitos gunung sumbing. Yuk, langsung saja simak ceritanya.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Peri Gunung Sumbing</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Peri biasanya sering kalian dengar ada di dalam dongeng. Tetapi saat kita mendaki gunung sumbing, peri akan menjadi bagian dari mitos gunung sumbing. Para pendaki mengatakan peri tersebut adalah makhluk yang bercahaya tetapi ia sangatlah tidak ingin jika manusia melihat wujudnya. Dalam versi lain mengatakan bahwa peri adalah jin jin penunggu gunung sumbing yang bisa saja menyesatkan pendaki ketika pendaki tidak menjaga adab selama pendakian</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Kakek Tua dan Rokok Menyan</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Rokok menyan sering diidentikkan dengan hal mistis. Bau menyan biasanya sering diidentikkan dengan hal hal mistis. Biasanya bau menyan akan tercium saat kalian melihat sesajen. Dan pada saat kalian menaiki gunung sumbing, kalian akan sering melihat kakek tua yang sedang merokok menyan. Diamkan saja karena pendaki percaya bahwa kakek tua itu hanyalah penunggu dari gunung sumbing dan jangan heran jika kalian melihatnya selama pendakian menuju ke puncak sumbing</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Orang Berbaju Putih</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Sumbing memang lekat dengan nuansa mistisnya. Jika kita tadi sudah membaca cerita tentang kakek tua, kali ini cerita datang dari orang yang ada di atas gunung sumbing tetapi memakai jubah putih. Jubah putih sering diidentikkan dengan orang yang baik tetapi saat kalian menjumpainya di tengah pendakian, anda akan merasa takut pastinya. Jangan khawatir, saat kalian melihat orang jubah putih saat melakukan pendakian di sumbing, itu berarti kita melihat para orang pintar yang sedang bertapa atau diskusi karena sumbing dipercaya sebagai tempat untuk lebih dekat pada tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Orang Berbaju Hitam</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Ada pula pendaki yang pernah melihat orang berbaju hitam saat melewati jalan menuju puncak sumbing. Tentu saja hal itu akan membuat bulu kuduk merinding apalagi jika jumlah dari kalian hanya sedikit. Menurut masyarakat setempat orang berbaju hitam yang sering dijumpai para pendaki adalah mereka yang memang sedang bertapa di sumbing. Entah apa tujuan dari pertapaannya tetapi orang berbaju hitam itu terlihat berkomat kamit sambil mengucap mantra atau doa. Jika kalian melihatnya, cukup diam dan jangan menyapanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Tempat Pesugihan</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Kadang kala ada yang menjadikan gunung sebagai tempat untuk meminta harta kekayaan dalam waktu yang singkat. Orang orang tersebut nantinya akan memberikan tumbal sebagai gantinya. Dan cerita tersebut tidaklah hanya dongeng belaka karena banyak orang yang sengaja datang ke kawah sumbing untuk meminta kekayaan pada penunggu. Tentu saja di kawah sumbing, kalian akan menjumpai banyak orang yang sedang melakukan perjanjian dengan makhluk ghaib. Jadi tidak usah heran jika nanti di kawah sumbing, kalian akan menjumpai banyak sesajen karena hal itu adalah permintaan dari penunggu sumbing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Jangan Menoleh ke Belakang</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Mitos ini agaknya mitos yang kadang sering terlupakan ketika pendaki mendaki gunung sumbing. Pendaki percaya bahwa dengan tidak menoleh, pendakian sampai ke puncak akan berjalan dengan lancar. Tetapi, ketika mereka menoleh, pendakian akan lambat karena penunggu sumbing sengaja akan mengecohkan jalan. Iya jika terkecoh kemudian sadar. Akan tetapi jika kalian nyasar dan tidak dapat menemukan rute yang benar, maka nyawa akan menjadi taruhannya. Jadi, ingat betul teruslah menghadap ke depan agar perjalanan menuju puncak sumbing semakin dekat. </div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-20979581581087329552020-09-04T12:00:00.000+07:002020-09-08T23:48:04.367+07:00Misteri dan Mitos Gunung Slamet<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaWVNEcK4fcjvwVv9kYWmGW0Jp8OK11qR5ZEZx1kpZZUo4iPaq6R8FBXRA6WYDyy9-uqGKeVsQVrZiIMhBOg-N4OxEF9WT34UDYK7pSbvkhYqrstGs073Pj56SHv-jcJclYYWdJEGCjYo/s1600/Misteri.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="800" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaWVNEcK4fcjvwVv9kYWmGW0Jp8OK11qR5ZEZx1kpZZUo4iPaq6R8FBXRA6WYDyy9-uqGKeVsQVrZiIMhBOg-N4OxEF9WT34UDYK7pSbvkhYqrstGs073Pj56SHv-jcJclYYWdJEGCjYo/s640/Misteri.jpg" width="640" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Misteri yang ada di Gunung Slamet kerap membuat para pendaki salah tingkah sampai menunda pendakian mereka. Se-seram apa sih pendakian gunung Slamet? Pasti sahabat yang mampir kesini Penasaran dengan misterinya bukan? Yuk, langsung saja sima ceritanya.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keindahan alam yang ada di Gunung Slamet memang menjadi salah satu daya tarik. Sayang, kadang para pendaki suka gentar karena beberapa faktor yang ada di sana. Salah satu faktornya adalah berbagai cerita legenda dan mitos yang menyeramkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gunung Slamet menjadi salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Slamet ternyata menyimpan berbagai cerita legenda dan mitos yang cukup membuat bulu kuduk merinding dan gemetar. Bagaimana tidak, cerita tersebut juga dibumbui oleh pengalaman-pengalaman nyata dari berbagai pendaki yang sudah pernah ke sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Puncak Surono</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Buat para pendaki yang sudah melang-lang buana ke mana-mana, tentu tahu nama puncak dari Gunung Slamet. Ya Puncak Surono adalah puncak tertinggi dari Gunung Slamet. Asal muasal dari nama puncak ini adalah dari seorang pendaki yang bernama Surono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut warga sekitar, Surono ini berhasil mencapai puncak tertinggi di Gunung Slamet, namun sayang ia mesti meregang nyawa karena jauh ke dalam jurang. Untuk menghormatinya, puncak tersebut akhirnya diberi namanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang, jika menyebut namanya saat berada di puncak tersebut, bulu kuduk langsung merinding. Konon katanya, di sana sering terlihat sosok laki-laki seperti pendaki selalu sendirian yang bisa menghilang begitu saja. Konon katanya juga sosok tersebutlah si Surono.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pos Samarantu</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Pos Samarantu ini hanya akan kita temukan jika kita mendaki Gunung Slamet dari jalur Bambangan. Jalur ini adalah jalur paling terkenal dikalangan pendaki. Hal tersebut karena jalur pendakian ini tergolong jalur yang cukup singkat untuk sampai di puncak Gunung Slamet.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, jika kita akan melewati jalur pendakian ini, kita akan melewati salah satu spot sakral yang penuh dengan cerita misteri dan mistis. Konon katanya jalur pendakian tersebut adalah pintu gerbang besar menuju kerajaan gaib.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal tersebut mengacu kepada dua buah pohon besar yang sekilas benar-benar memang seperti sebuah pintu masuk untuk ke alam yang tak kasat mata tersebut. Begitu masuk ke sana, kita akan sampai ke Pos Samarantu. Pos pendakian ini adalah salah satu pos angker yang ada di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Samarantu konon katanya juga berasal dari dua suku kata yaitu samar dan hantu. Jika disatukan maka berarti hantu yang samar atau hantu yang tidak terlihat. Hal ini dikuatkan oleh beberapa bukti para pendaki yang mengaku sering diganggu oleh mahluk tidak tak kasat mata seperti dipisahkan dari rombongan pendaki. Maka dari itu, usahakan kita tidak usah mendirikan tenda dan bermalam di sana. Usahakan kita masih bisa melanjutkan pendakian sampai ke pos berikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Mahluk Kerdil</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Jalur pendakian Gunung Slamet juga bisa lewat Guci. Jalur Guci yang terletak di Kabupaten Tegal – kerap jadi jalur pendakian alternatif yang sering diambil oleh para pendaki. Di jalur pendakian ini juga terdapat mitos dan misterinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cukup berbeda dengan dua mitos sebelumnya, mitos yang ada di jalur pendakian Gunung Slamet via Guci adalah misteri mahluk kerdil. Sejarah dari mahluk kerdil ini konon katanya adalah ada seorang pendaki yang tersesat dan akhirnya bertahan hidup dengan hanya memakan buah-buahan serta dedaunan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sehingga, pendaki tersesat itu kehilangan jati dirinya sampai menjadi kerdil. Namun, anehnya mahluk kerdil ini tidak terlihat oleh mata telanjang. Jadi, kadang untuk membuktikan mahluk tersebut itu ada atau tidak para pendaki biasanya meninggalkan makanan setelah mereka berkemah di jalur tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makanan yang ditinggalkan tersebut adalah sebuah pancingan untuk mahluk tersebut. Jika makanan tersebut tetiba menghilang, itu artinya sudah diambil oleh mahluk kerdil itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Air Terjun Guci</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Masih dari jalur pendakian Gunung Slamet via Guci, kali ini di lereng gunung tinggi tersebut mitos itulah berasal. Air Terjun Guci jadi salah satu spot yang kerap di datangi para pendaki untuk melepas lelah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tempatnya yang indah, cukup bertolak belakang dengan mitos dan cerita mistis yang dikandungnya. Di air terjun ini konon katanya ada siluman naga yang bisa mengabulkan permohonan untuk jadi kaya raya dengan berbagai imbalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="text-align: left;">
<li><b>Pasar Hantu</b></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Tidak hanya Gunung Merapi yang punya pasar hantu, Gunung Slamet juga punya. Tepatnya ada di bawah puncak gunung ini. Lereng-lereng Gunung Slamet adalah bebatuan dan pasir yang jika angin tengah bertiup kencang di sana, akan menimbulkan suara-suara berisik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Senyap dari suara berisik tersebut banyak pendaki yang mengaku mendengar suara seperti orang umum tengah berada di pasar, seperti ada transaksi jual beli. Bahkan ada pendaki yang mengaku ditawari untuk beli sesuatu di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu, ia sadar dan sudah terpisah dengan rombongan. Cukup berbahaya memang mitos dan misteri yang satu ini. Oleh karena itu, jika kita sudah sampai di tempat ini, pastikan sadar dan selalu bersama dengan rombongan pendaki ya sahabat</div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8757410679424691637.post-1368420617128620072020-08-28T12:00:00.000+07:002020-09-02T15:45:25.067+07:00Tips Manfaat Belajar Membaca Peta Topografi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Qz03R22OdnzsEmzh9ns9lAFoXLcgmHTjAhpTNjsw_mHcRzg-b0i-5xn1TvkOHPWlQUi3fy4ZrWttmLyJzj0e-TElCH8YckKOW9QvprdbsAbTNy4ZZyW5ivHf8RJgEk0eakbfml7dNxM/s1600/peta+topografi.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4Qz03R22OdnzsEmzh9ns9lAFoXLcgmHTjAhpTNjsw_mHcRzg-b0i-5xn1TvkOHPWlQUi3fy4ZrWttmLyJzj0e-TElCH8YckKOW9QvprdbsAbTNy4ZZyW5ivHf8RJgEk0eakbfml7dNxM/s640/peta+topografi.jpg" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Halo Sahabat kali ini saya akan berbagi mengenai manfaat belajar membaca peta topografi, sahabat sudah pernah mendengar peta topografi atau pernah belajar?. Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan menggunakan garis kontur. Peta topografi umumnya berskala besar dan menyajikan obyek dengan tingkat detail relatif tinggi<a name='more'></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>Membaca Peta Topografi</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam memahami peta topografi, kita perlu memahami terlebih dahulu garis kontur dan apa yang ingin dijelaskan oleh garis kontur tersebut. Ketika sudah paham betul mengenai garis kontur, baru kita dapat membaca dan memahami peta topografi dengan baik. Informasi yang terkandung dalam peta topografi secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu informasi ketinggian lokasi serta informasi bentukan lahan atau relief suatu lokasi<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Informasi Ketinggian</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi ketinggian dapat diketahui dengan melihat titik ketinggian yang ada pada peta, serta melihat notasi ketinggian yang ada pada garis kontur peta tersebut. Pada gambar diatas, kita dapat melihat bahwa terdapat titik-titik ketinggian tertentu yang berada diantara garis kontur yang memiliki interval 100m. Titik-titik tersebut antara lain adalah 2320, 2230, 2580, dan 2750.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQQT09NAyvEgcSgx_sZ2SBNLE5himm0DSsZ4EREt6s7AszOnOrktkTeQ2rkzglicwQkg9ubsNhdL2WglFzto2t8JNQtFWr7XQVQUSB7TPdsd2yJIEhcgO2Af0A6mnrDmJ3_-jDVh9JqaM/s1600/contouring_6.gif"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQQT09NAyvEgcSgx_sZ2SBNLE5himm0DSsZ4EREt6s7AszOnOrktkTeQ2rkzglicwQkg9ubsNhdL2WglFzto2t8JNQtFWr7XQVQUSB7TPdsd2yJIEhcgO2Af0A6mnrDmJ3_-jDVh9JqaM/s320/contouring_6.gif" /></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dapat kita amati pula bahwa titik-titik tersebut berada diantara garis kontur. Hal ini menunjukkan bahwa titik tersebut lebih tinggi dibanding garis kontur diatasnya dan lebih rendah dibandingkan dengan garis kontur dibawahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Informasi Bentuk Lahan</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi bentuk lahan tidak didapatkan secara langsung, namun harus melewati proses interpretasi data peta. Informasi ini didapatkan dari interpretasi data garis kontur serta pola-pola yang ada pada garis kontur di lokasi tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /><div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjamtFaNmLGysAHzgCGealyNME-QRL1ci-hTVHqlyv2Jt3wtZaxmTWvRvjA15sM7bEbzqXK0u8SGLKDdKtCn2onDYt3ZFYvoypfOWet4nj59x-jJonLDaKCPP9p1XnAhR1arP5TZAbiRxo/s1600/Topographic-Relief-perspective-sample.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjamtFaNmLGysAHzgCGealyNME-QRL1ci-hTVHqlyv2Jt3wtZaxmTWvRvjA15sM7bEbzqXK0u8SGLKDdKtCn2onDYt3ZFYvoypfOWet4nj59x-jJonLDaKCPP9p1XnAhR1arP5TZAbiRxo/s640/Topographic-Relief-perspective-sample.jpg" /></a> </div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin rapat garis kontur, semakin terjal lereng sedangkan semakin renggang garis kontur, semakin renggang pula lereng. Ilustrasi garis kontur yang mengikuti relief bentang alam padapeta topografi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>Karakteristik Peta Topografi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena peta topografi merupakan peta khusus yang dibuat hanya untuk menunjukkan ketinggian dan rupa bumi dari suatu wilayah, peta topografi memiliki karakteristik yang berbeda dengan peta lainnya. Selain memiliki komponen peta pada umumnya seperti skala, koordinat, inset, dan proyeksi, peta topografi juga memiliki karakteristik khusus yaitu.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Tidak Memiliki Overlay Informasi Lain</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi, berbeda dengan peta chloropleth, tidak memiliki overlay informasi lain selain ketinggian. Meskipun begitu, di Indonesia, Badan Informasi Geospasial (BIG) memproduksi peta topografi yang disertai dengan data tata guna lahan, yaitu peta RBI.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Memiliki Skala Besar</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi umumnya memiliki skala besar. Hal ini terjadi karena diperlukan penggambaran yang akurat terhadap garis-garis kontur yang ada pada peta. Jika peta topografi yang di print berskala kecil, dikhawatirkan garis kontur yang ada akan memiliki interval kontur terlalu besar, sehingga kurang akurat terhadap medan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Memiliki Garis Kontur, Interval Kontur, dan Indeks Kontur</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi selalu menggunakan garis kontur, interval kontur, dan indeks kontur dalam menyampaikan informasi. Ketiga simbol ini berguna untuk memberikan informasi mengenai ketinggian suatu lokasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga simbol ini juga sebenarnya menjadi kelemahan dari peta topografi. Tidak semua orang dapat membaca simbol-simbol yang digunakan, oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan khusus untuk membaca dan memanfaatkan peta topografi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Berfungsi untuk menyajikan informasi mengenai ketinggian dan perbedaan ketinggian</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi selalu bertujuan untuk menggambarkan informasi ketinggian serta perbedaan ketinggian antar lokasi. Informasi ini akan dapat digunakan untuk menginterpretasikan relief serta bentukan topografi dari suatu lokasi. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia dan badan pemetaannya yaitu BIG (Badan Informasi Geospasial) membuat peta topografi dengan informasi tata guna lahan. Peta ini dinamai sebagai peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) dan merupakan salah satu peta dasar yang digunakan dalam perencanaan, ekspedisi, dan aktivitas navigasi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>Manfaat peta Topografi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi memiliki banyak manfaat dalam kegiatan sehari-hari manusia. Mulai dari hiking, orienteering, hingga penyelamatan. Selain itu, peta topografi juga sangat bermanfaat bagi dunia professional dan pemerintahan. Mulai dari perencanaan, desain, studi ilmu bumi, hingga pertahanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Hiking</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat hiking, peta topografi sangat penting untuk menentukan rute mana yang ingin diambil. Peta topografi bermanfaat ketika terdapat seseorang yang ingin melakukan pendakian atau hiking. Ketika seseorang melakukan pendakian, orang tersebut harus paham mengenai medan yang akan ditempuh. Oleh karena itu, kemampuan membaca dan memahami peta topografi bersifat wajib.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika seseorang tidak dapat membaca peta topografi dengan baik, orang tersebut akan kesulitan dalam memilih medan yang tepat untuk dilalui. Pemilihan medan yang salah sangatlah berbahaya karena dapat membuat orang tersebut tersesat atau terjebak.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Orienteering</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Orienteering merupakan aktivitas mencari jejak atau bernavigasi menggunakan kompas dan peta. Pada aktivitas ini, kemampuan membaca dan memahami peta topografi menjadi sangat penting agar dapat mencari arah.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika seseorang tidak dapat membaca peta topografi, meskipun dia piawai dalam penggunaan kompas, penentuan koordinat, serta metode-metode penentuan lokasi, orang tersebut akan kesulitan melakukan orienteering. Ketika dia tidak dapat membaca peta topografi dengan baik, orang tersebut akan kesulitan untuk memilih medan serta jalur yang tepat untuk dilewati. Hal ini yang kerap menyebabkan banyak pendaki gunung dan navigator ekspedisi melakukan aksi nekat potong kompas secara tidak sengaja atau secara sengaja karena kesulitan mencari jalan. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Penyelamatan</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam operasi penyelamatan, pengetahuan peta topografi sangatlah penting. Ketika seseorang mendeskripsikan lokasinya, penyelamat harus dapat dengan akurat menentukan lokasi orang tersebut berdasarkan deskripsi bentang alamnya, Selain itu, penyelamat juga harus piawai dalam membaca medan yang ada pada peta topografi agar dapat memprediksikan lokasi korban dari data lokasi terakhir serta peta rencana perjalanannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Perencanaan</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam merencanakan suatu wilayah, sangat penting bagi pemerintah untuk memahami dan mengetahui karakteristik topografi wilayah tersebut. Tanpa adanya peta topografi yang akurat, sukar untuk melakukan perencanaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi dari peta topografi dibutuhkan untuk mengatur jaringan jalan, zonasi perumahan, jaringan irigasi, serta zonasi kawasan budidaya/lindung. Ketinggian serta kemiringan lereng merupakan komponen penting dalam menentukan lokasi tersebut.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Desain Arsitektur dan Sipil</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam arsitektur, penggunaan peta topografi sangat penting terutama ketika melakukan pembuatan tapak siteplan serta pembuatan struktur bangunan awal. Dengan informasi ketinggian dan kelerengan yang akurat, seorang arsitek dapat membuat bangunan yang indah secara estetik dan kuat secara struktur.Penyelamatan baik lewat darat maupun udara memerlukan peta topografi untuk memprediksi lokasi korban dan medan yang harus dihadapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa informasi ketinggian yang akurat, perhitungan insinyur sipil akan berantakan. Dari segi teknik sipil, informasi mengenai ketinggian dan kelerengan juga sangat penting, terutama ketika membangun bangunan yang besar seperti jembatan, jalan layang, terowongan, ataupun gedung besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika membangun pada daerah berlereng, seorang insinyur harus memiliki pengukuran kelerengan yang akurat agar perhitungan teknisnya pun akurat. Informasi ini harus didapatkan dari survey langsung ataupun GIS dan penginderaan jauh menggunakan pesawat/satelit. Agar efisien, seorang insinyur harus terlebih dahulu mengetahui kondisi kelerengan umum suatu wilayah, agar dapat dipilih wilayah terbaik untuk disurvey.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa adanya peta topografi, sangat sulit untuk mendapatkan gambaran umum kelerengan dari suatu wilayah. Oleh karena itu, peta topografi sangat membantu insinyur dalam menghemat biaya survey suatu proyek.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Studi ilmu bumi</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi mengenai ketinggian dan kelerengan suatu tempat sangat dibutuhkan dalam pembelajaran ilmu bumi atau earth science. Informasi ini dapat digunakan untuk menghitung runoff air, laju erosi suatu batuan, laju degradasi tanah, hingga potensi terjadinya bencana pergerakan tanah. Oleh karena itu, pelajar yang mempelajari ilmu bumi umumnya diberikan materi yang cukup mendalam mengenai interpretasi serta pembuatan peta topografi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<ul>
<li><b>Pertahanan</b></li>
</ul>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Peta topografi juga memiliki peran yang sangat penting dalam dunia militer. Tanpa peta topografi, suatu angkatan bersenjata akan kesulitan untuk menyerang posisi musuh dan mempertahankan posisinya dalam medan perang.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat menyerang, informasi ketinggian berguna untuk memetakan wilayah musuh yang berpotensi untuk diserang dan memiliki pertahanan lemah. Daerah yang lebih rendah dari posisi penyerang umumnya lebih mudah diserang dibandingkan dengan daerah yang lebih tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat bertahan, informasi ketinggian berguna untuk memetakan wilayah mana yang memiliki potensi pertahanan baik. Dengan informasi ini, tentara akan dapat membangun basis pertahanan disana dan melakukan aksi bertahan maupun area denial guna menghadang laju musuh.Pengetahuan medan yang baik akan memudahkan mobilisasi suatu pasukan</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu, pengetahuan medan yang baik juga akan memudahkan mobilisasi serta pasokan logistik suatu pasukan. Dengan mobilitas yang lebih tinggi, pasukan ini dapat melakukan manuver untuk menjebak tentara musuh atau menghindar dari pertempuran yang tidak menguntungkan.</div>
</div>
KeongTravelerhttp://www.blogger.com/profile/12175874110465905841noreply@blogger.com0